Bogordaily.net – Meskipun hak asuh anak-anaknya telah diberikan kepadanya, Tsania Marwa masih menghadapi kesulitan dalam menjalin hubungan dengan mereka.
Anak-anaknya tampaknya masih memilih tinggal bersama ayah mereka, Atalarik Syach. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Tsania akhirnya mengungkapkan bahwa, setelah bertahun-tahun bersikap kuat, ia tidak ingin lagi bersembunyi di balik karakter tangguhnya.
“Udahan kali ya edisi sok kuatnya. Selama tujuh tahun ini kenyataan yang saya alami sebagai ibu yang dipisahkan dengan anaknya. Selama tujuh tahun komunikasi ke anak ditutup,” ungkapnya dalam Instagram miliknya.
Baca juga : PLN Upayakan Pemulihan 553 Gardu Terdampak Cuaca Ekstrem di Bogor
Tsania Marwa menjelaskan bahwa selama tujuh tahun terakhir, ia menghadapi kenyataan sulit sebagai seorang ibu yang dipisahkan dari anak-anaknya. Selama periode ini, komunikasinya dengan anak-anaknya telah terputus.
“Berkali-kali datang ke rumah nggak boleh masuk, tidak pernah ada itikad baik dan saya cuma bisa diam dan sabar. Tapi kok lama-lama diinjek, sudahlah bagian sabarnya mari kita masuk ke bagian kenyataan yang pahit ini,” beber Tsania Marwa.
Ia telah mencoba berulang kali untuk bertemu dengan mereka, namun setiap kunjungannya ke rumah Atalarik Syach selalu dihadapi dengan kesulitan dan ketidakberpihakan.
Tsania Marwa merasa bahwa ia hanya bisa diam dan bersabar dalam situasi tersebut. Namun, pada akhirnya, ia memutuskan untuk menghadapi kenyataan yang pahit.
Selain kesulitan dalam bertemu, Tsania Marwa juga mengungkapkan bahwa berkomunikasi dengan anak-anaknya telah menjadi tugas yang sulit baginya. Bahkan, ia tidak diperbolehkan untuk menghadiri ulang tahun anak-anaknya atau memberikan hadiah kepada mereka. Semua ini sangat menyayat hati Tsania Marwa sebagai seorang ibu.
Lebih lanjut, Tsania Marwa juga merasa bahwa anak-anaknya telah terpapar pengaruh negatif yang membuat mereka membencinya.
Contohnya, anak-anaknya bahkan takut untuk memakan bekal yang ia buat, dengan alasan takut dimasuki oleh hal-hal gaib.
“Tidak boleh bawa makanan karena kata anak saya ‘Ih Umi nanti udah didoain maecem-macem ya makananya’ ternyata saya punya ilbu gaib,” ungkapnya.
“Anak-anak didoktrin negatif, contoh: Anank saya blg ‘Umi laporin ayah ya ke polisi’, padahal itu surat dari KPAD buat mediasi, Jejelin terus otak anak supaya berhasil bikin benci terus jadi Dora bilang ‘berhasil, berhasil, hore’,” tambah Tsania Marwa.
Sementara Tsania Marwa mencoba untuk menjalin hubungan yang baik dengan anak-anaknya, ia juga merasa bahwa mantan suaminya telah berperan dalam mendoktrin anak-anak tersebut untuk membencinya. Ia merasa sangat tersakiti oleh situasi ini.
Baca juga : Simulasi Pilpres 2024 Bogordaily di Pasar TU Bogor: Prabowo Menang
Di sisi lain, Atalarik Syach juga merespons dengan unggahan di media sosialnya, mengomentari situasi ini dan menyinggung beberapa warganet yang telah ikut dalam perdebatan mereka.
Sembari menutup kolom komentar ia pun mengunggah foto dirinya tengah duduk santai sembari tersenyum ke kamera.
“Ternyata feed ini di-reported! Itu bukti ucapan saya benar buat kaum calon ahli neraka yang suka nimbrung fitnah. Dah! ‘Orang tuh memang pas dengan sepatunya'” tulis Atalarik Syach.***