Friday, 3 May 2024
HomeTravellingLiburan Akhir Tahun Enaknya Kemana? Ke Sini Aja, Anti Mainstream Bikin Fresh

Liburan Akhir Tahun Enaknya Kemana? Ke Sini Aja, Anti Mainstream Bikin Fresh

Bogordaily.net akhir tahun enaknya kemana? Masih bingung cari referensi tempat untuk akhir tahun?.

Beberapa tempat anti-mainstream ini bisa jadi referensi untuk jadi pertimbangan yang tinggal menghitungnya Minggu ini.

Tapi ini bukan tempat liburan biasa. Tempat yang unik yang anti-mainstream dan bakal memberikan pengalaman baru saat .

Akhir Tahun Enaknya Kemana?

Gunung dan pantai mungkin sudah terlalu biasa sebagai destinasi .

Sebenarnya, Indonesia menyimpan kekayaan alam lain yang tak kalah menarik, yaitu gua.

Ingin suasana yang fresh dan anti mainstream? Coba explore gua-gua menakjubkan berikut:

1. Gua Jomblang (Gunungkidul, Yogyakarta)

Terkenal dengan “Cahaya Surga”, gua ini menawarkan pengalaman turun ke dalam gua dengan tali untuk menyaksikan cahaya matahari memasuki gua melalui lubang besar.

2. Gua Pindul (Gunungkidul, Yogyakarta)

Susuri sungai bawah tanah sepanjang 350 meter dengan river tubing di Gua Pindul, sebuah destinasi gua yang menyegarkan.

3. Gua Cokro (Gunungkidul, Yogyakarta)

Hidden gem dengan ornamen alami menyerupai tirai dan keris. Stalaktit dan stalakmit menambah keindahan gua ini.

4. Gua Gong (Pacitan, Jawa Timur)

Nikmati suara gong alami dan cahaya warna-warni di dalam Gua Gong.

5. Gua Beloyot (Berau, Kalimantan Timur)

Dengan sejarah 10.000 tahun, gua ini menyimpan lukisan manusia purba dan peninggalan prasejarah lainnya.

6. Gua Pangkep (Karst, Sulawesi Selatan)

268 gua di kawasan Karst, 50 di antaranya gua prasejarah dengan bekas makanan manusia purba hingga lukisan kuno.

7. Gua Batu Cermin (Labuan Bajo)

Kolam alami dengan fosil koral, stalaktit, dan stalakmit yang memikat.

8. Gua Londa (Toraja Utara, Sulawesi Selatan)

Unik dengan peti jenazah dan tulang belulang leluhur di dalam gua. Dipandu warga lokal karena kondisi lorong sempit dan licin.

9. Gua Ergendang (Deli Serdang, Sumatera Utara)

Kolam air panas di tengah gua dengan stalaktit dan stalakmit yang menawan.

10. Gua Lokale (Lembah Baliem, Jayawijaya, Papua)

Disebut sebagai gua tak berujung, dengan dinding berongga menghasilkan suara unik. Terletak di kawasan hutan pinus yang sejuk dan asri.

11. Goa Gudawang, (Kabupaten Bogor)

Tempat yang satu ini bukan sekadar situs bersejarah dari zaman kerajaan, melainkan destinasi wisata yang dikelola dengan penuh keunikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Tak hanya menjadi tujuan penelitian para pelajar, Goa Gudawang juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung dari luar kota yang mengklaim merasakan tarikan mistis melalui mimpi.

Terletak di bawah naungan Kawasan Geopark Pongkor, Goa Gudawang berlokasi di Kampung Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg.

Meskipun kompleks ini bernama Goa Gudawang, sebenarnya terdapat 20 goa jika dihitung secara keseluruhan.

Sejak dikelola oleh pemerintah daerah di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor pada tahun 1991, baru tiga goa yang dibuka untuk umum.

Ketiga goa yang dapat dikunjungi masyarakat umum adalah Goa Simenteng, Goa Simasigit, dan Goa Sipahang.

Sebagai bagian dari pengelolaan oleh pemerintah daerah, mulut goa kini dibentuk menyerupai taring harimau.

Taring tersebut mencerminkan identitas dataran kerajaan Sunda yang erat kaitannya dengan harimau.

Nama Gudawang sendiri berasal dari kata “Kuda Lawang” yang artinya ekor kuda yang dikepang.

Namun, ada beberapa versi cerita masyarakat mengenai arti Gudawang. Ada yang mengartikan Gudawang sebagai lawang (pintu) dalam bahasa Sunda, atau sebagai lorong bawah tanah (gugudawangan).

Versi lain menyebutkan bahwa Gudawang adalah gudang uang, dugaan bahwa goa ini dahulu digunakan penjajah untuk menyimpan harta berharga.

Hasil penelusuran menunjukkan bahwa Goa Simenteng memiliki panjang sekitar 400 meter dengan kedalaman sekitar empat meter, merupakan goa basah dengan aliran air di dalamnya.

Goa Simasigit memiliki panjang sekitar 40 meter dan kedalaman 1,5 meter, termasuk goa kering.

Sementara Goa Sipahang, dengan panjang sekitar 600 meter, merupakan goa basah dengan aliran air di dalamnya.

Ketiga goa tersebut merupakan goa alami yang menampung keberagaman biota seperti kelelawar, jangkrik, hingga ikan.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan Goa Gudawang, cukup merogoh kocek sebesar Rp 8 ribu per orang untuk tiket masuk.

Kesimpulan

Jadi, jika ingin yang berbeda dan melepas kejenuhan, cobalah menjelajahi keindahan gua-gua Indonesia yang menakjubkan.

Demikian informasi dan ulasan mengenai akhir tahun enaknya kemana, ekplorasi gua sangat cocok untuk dengan pengalaman yang berbeda.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here