Sunday, 28 April 2024
HomeNasionalBiografi Kh Buya Syakur Yasin, Ulama Kharismatik dari Indramayu

Biografi Kh Buya Syakur Yasin, Ulama Kharismatik dari Indramayu

Bogordaily.net – Biografi KH menarik untuk diulas seiring dengan berita duka kepergian kharismatik dari Indramayu ini.

Ulama legendaris asal Indramayu menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (17/01/2024) dini hari tadi.

Perjalanannya dalam syiar dakwah Islam dan kiprahnya di tanah air sangat panjang.

Melalui Twitter Nahdlatul (NU), pihak NU mengumumkan berita meninggalnya besar Indramayu ini sekitar pukul 10.00 WIB.

“Innna lillahi wa inna ilaihi rajiun. KH Syakur Yasin atau yang akrab dikenal Buya Syakur wafat pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dinihari tadi di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat,” tulis admin Twitter @nu_online. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Buya Syakur sendiri memiliki riwayat penyakit gagal jantung dan komplikasi di ginjal.

Ia juga sempat dirawat selama 10 hari di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.

Penyakit gagal jantung dan ginjal pun sudah dialami Buya Syakur sejak satu tahun yang lalu.

Keluarga

Almarhum Buya Syakur pun meninggalkan satu orang istri bernama Nyai Zainab Al-Huda dan dua orang anak bernama Hasyimi Robit Ibdal dan Khozainu Rohmati Robbi Dawud Awwab.

Sosok Buya Syakur pun dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan karismatik serta rendah hati.

Lalu, siapa sosok sebenarnya? Simak inilah profil Buya selengkapnya.

Biografi Kh

Ulama yang bernama lengkap Prof. Dr. K. H. Abdul Syakur Yasin, MA. ini merupakan seorang putra daerah Jawa Barat yang mengabdi di daerahnya sejak masih belia.

Ia pun tumbuh besar sebagai seorang santri di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon.

Selama bersekolah di pondok pesantren, Buya Syakur termasuk siswa yang aktif. Beliau pun mendalami pembelajaran bahasa arab hingga menjadi salah satu penerjemah serta pengkaji Al-Quran ke dalam bahasa Indonesia.

Pasca lulus dari pondok pesantren, Buya Syakur pun memiliki niat kuat untuk belajar dan berkelana ke luar negeri.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di Kairo, Mesir. Selama berkuliah, Buya Syakur pun tetap menjadi mahasiswa yang aktif.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo.

Tak hanya bersekolah di Mesir, Buya Syakur pun kembali melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan Ilmu Al-Qur'an di Libya pada tahun 1977.

Kemauan besar Buya untuk terus belajar pun berhasil menghantarkannya meraih gelar magister di bidang sastra linguistik di Tunisia pada tahun 1981.

Buya kembali melanjutkan mimpinya untuk mencapai gelar doktor di tahun 1985 dengan konsentrasi dialog teater.

Buya Syakur yang telah menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk belajar di luar negeri pun memutuskan untuk kembali ke Indonesia pada tahun 1991.

Selama belajar di luar negeri, Buya Syakur pun menjalin hubungan baik dengan para ulama ulama besar Indonesia seperti Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan Al Ustadz Quraish Shihab.

Sepulangnya ke Indonesia, Buya Syakur langsung mengabdikan diri ke Indramayu dan mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan di tahun 2000.

Ia pun terus aktif berdakwah dan menjadi salah satu pengkaji Qur'an di Indonesia.

Syiar agama Islam yang terus diperjuangkan Buya pun berkembang hingga dakwah melalui media sosial. Melalui kanal YouTube KH Ma, beliau pun sering mengunggah konten-konten dakwah hingga berhasil mencapai 1,16 juta subscribers.

Itulah ulasan dan informasi mengenai biografi Kh , ulama kharismatik dari Indramayu.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here