Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Bima Arya menemui aparatur wilayah, mulai dari lurah, sekretaris lurah, kepala seksi hingga staf, Selasa 9 Januari 2024.
Pertemuan tersebut juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi yang sudah terjalin sejak lama.
Bima Arya mengunjungi Kelurahan Batutulis dan lanjut menuju Kelurahan Empang di wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor.
Baca juga : Formasi Pendaftaran CPNS 2024, Cara Daftar, dan Jadwal
Dalam kesempatan itu, Bima Arya mendengarkan cerita perjuangan pelayanan di wilayah dalam melayani warga dan cerita bahagia ketika bertugas di kelurahan.
Pada momentum silaturahmi, berbagi cerita bahagia dan perjuangan ini, lurah dan staf bercerita bagaimana ketika melayani untuk tidak saja memudahkan warga, namun juga membahagiakan.
Bahagia itu, tidak hanya didapat oleh warga namun juga aparatur wilayah yang bahagia karena bisa melayani warga dengan optimal.
Seperti cerita di masa pandemi Covid-19, ketika aparatur wilayah berjuang mencari oksigen, mendata warga yang belum menerima bansos.
Selain cerita dimasa Covid-19, cerita lainnya adalah kelurahan yang memfasilitasi proses lokasi agar warga terdampak double track dan pembangunan underpass bisa mendapatkan haknya, cerita panjang berhasil menyekolahkan anak hingga lulus kuliah, hingga bercerita bertemu dengan belahan jiwa.
Pada momen silaturahmi ini, Bima Arya menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan kerja sama yang selama ini terjalin.
Baca juga : 2,3 Juta Lowongan CPNS 2024, Simak Daftar Formasinya
“Saya dari tadi ketika datang terus berusaha mengingat-ngingat kapan saya terakhir mengunjungi kantor kelurahan. Di masa menjelang akhir ini saya ingin silaturahmi dengan semua dan mendengar cerita dari semua harapan dan keinginan,” kata Bima Arya
Bima Arya pun menyampaikan rasa bahagianya ketika mendengar cerita perjuangan harapan dan semangat wilayah yang juga bahagia dalam membahagiakan warga.
Pada kesempatan ini, Bima Arya juga menyampaikan permintaan maafnya jika dalam bertugas selama 10 tahun ada tutur kata, perilaku yang tidak mengenakan atau menyinggung sehingga bisa dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.(Muhammad Irfan Ramadan)