Bogordaily.net – Petani se-Nusantara yang terwadahi dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyatakan diri mendukung dan siap memenangkan Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto pada Pemilu 2024 di Cafe Sentul, Kandang Roda, Desa Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat petang, 19 Januari 2024.
Poin-poin dukungan dalam deklarasi ini dibacakan oleh Ketua Umum DPN HKTI, Fadli Zon. Deklarasi ini juga dihadiri sebanyak 30 Ketua DPD HKTI se-Indonesia serta para pengurus dan anggota HKTI se-Kabupaten Bogor.
“Deklarasi mendukung Pak Prabowo untuk menjadi Presiden RI ini sesuai hasil Rapimnas (Rapimnas) DPN HKTI,” ucap Fadli Zon.
Baca juga : STAI Al Hidayah Bogor Beri Potongan Biaya Kuliah 30 Persen bagi Mahasiswa Berprestasi, Cek Syaratnya
Fadli Zon mengatakan bahwa petani HKTI mendukung Prabowo untuk jadi Presiden karena Prabowo dinilai sangat memahami, menjiwai dan bisa mencari solusi masalah-masalah pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan.
“Apalagi Pak Prabowo adalah Ketua DPN HKTI periode 2004-2009 dan 2010-2015, kemudian saya meneruskan sejak 2015 hingga sekarang dan Pak Prabowo sebagai dewan pembina di HKTI sekarang. Jadi kepedulian Pak Prabowo terhadap pertanian ini sangat panjang ceritanya,” ujarnya.
Melalui deklarasi tersebut, HKTI menitipkan sejumlah catatan kepada Prabowo untuk memperbaiki sektor pertanian ke depan.
“Saya yakin pada dasarnya para petani di Indonesia mendukung Pak Prabowo dan umumnya memahami bahwasannya Pak Prabowo selalu membela para petani ketika ada persoalan pupuk, permodalan, infrastruktur pertanian, termasuk persoalan iklim dan cuaca. Ketika menjadi Menteri Pertahanan pun Pak Prabowo peduli terhadap persoalan sumber air untuk pertanian,” papar dia.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa catatan harapan HKTI terhadap Prabowo jika terpilih menjadi Presiden adalah terwujudnya kesejahteraan petani di mana petani memiliki nilai tukar (value added) yang tinggi. Jika petani padi, yang untung bukan hanya pedagang beras.
“Harus ada keuntungan lebih bagi petani. Minimal 30 persen. Petani ini jangan hanya kerja bakti. Termasuk yang concern saat ini sewa lahan yang masih rendah, harga pokok penjualan (HPP) gabah ditingkatkan. Di samping pengadaan pupuk agar pembeliannya lebih mudah hanya menggunakan KTP,” bebernya.
Baca juga : Basmi Pencemaran Nama Baik, Aktor Park Seo Joon Ambil Tindakan Hukum
Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga menyinggung makin tergerusnya lahan-lahan pertanian akibat maraknya pembangunan.
“Mengenai alih fungsi lahan ini juga penting diatasi karena lahan pertanian semakin mengecil dan diperkirakan tersisa 9 juta hektar. Sesuai Undang-Undang lahan abadi harusnya ada lahan-lahan yang tidak bisa dialihfungsikan supaya ada jaminan di dalam produksi pertanian,” tukasnya lagi.
“Hari ini ada 280 juta mulut yang harus diberi makan tiga kali sehari. Ini kita tidak bisa menggantungkan kepada impor yang membuang devisa. Terkecuali pangan yang sifatnya agroklimat. Maka konsepnya bukan ketahanan pangan, tapi lebih dari itu, yaitu kedaulatan pangan. Mudah-mudahan kita bisa swasembada lagi,” imbuhnya.(Acep Mulyana)