Bogordaily.net — Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bogor menyoroti pentingnya pengawalan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) melalui media digital.
Topik tersebut menjadi tajuk utama Sosialisasi Literasi Digital yang digagas PC Fatayat NU Kabupaten Bogor yang dilaksanakan di Aula Al-Fathmahiyyah, Jonggol, Kabupaten Bogor, Kamis, 29 Februari 2024.
Dalam kegiatan ini, PC Fatayat NU Kabupaten Bogor sebagai project leader program bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Lembaga Ta’lif wa Nasr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Menurut Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Bogor, Nidlomatum MR, kegiatan Sosialisasi Literasi Digital bertajuk “Bekal Pengetahuan Literasi untuk Keluarga” ini penting dilaksanakan agar semua masyarakat melek digital.
“Sebab, ketika dulu buta huruf itu ditujukan bagi mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, saat ini seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi buta huruf itu ya buta teknologi, informasi dan komunikasi,” ujar perempuan alumni Magister School of Government and Public Policy (SGPP) Indonesia ini.
Ditambahkan perempuan yang akrab disapa Nidhom ini, pentingnya literasi digital tidak bisa diabaikan dalam era di mana teknologi informasi merajai kehidupan sehari-hari. Sosialisasi literasi digital menjadi suatu keharusan untuk memastikan bahwa masyarakat memahami dan mampu mengelola informasi digital dengan bijak.
Baca juga: Fatayat NU Kabupaten Bogor Ajak Semua Tokoh Perangi Phedofil Anak
“Dari perspektif sosialisasi, literasi digital membuka pintu menuju dunia yang lebih terhubung. Masyarakat yang memiliki pemahaman yang baik terhadap literasi digital dapat secara aktif terlibat dalam berbagai platform sosial online, meningkatkan keterlibatan komunitas, dan memperluas jejaring sosial mereka bahkan untuk mengawal kasus-kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang kerap terjadi pada perempuan,” imbuhnya.
Senada dikatakan Ketua 1 PC Fatayat NU Kabupaten Bogor, Intan Rizqi Lestari. Ketua yang fokus pada kaderisasi ini berharap kegiatan literasi digital yang dilaksanakan bisa menjadi bekal bagi kader-kader Fatayat khusunya harus bisa memanfaatkan teknologi digital untuk mengawal kasus-kasus yang menimpa sesama perempuan.
“Teknologi informasi saat ini dampaknya dahsyat banget, termasuk untuk pengawalan kasus. Contoh kecil saja, kasus dr Qorry yang sempat viral pada awal-awal kejadiannya, sekarang redup. Padahal saat ini kasus itu memasuki tahapan sidang yang malah menentukan dan penting untuk dikawal,” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber acara antara lain Ketua LTN PBNU Ishaq Zubaedi Raqib, Redaktur Eksekutif NU Online Mahbib Khoiron, dan Dosen Komunikasi Universitas Djuanda yang juga Ketua IV PC Fatayat NU Kabupaten Bogor Desi Hasbiyah. Acara yang secara resmi dibuka oleh Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Aim Zaimmuddin ini dihadiri ratusan peserta perwakilan komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Bogor.
Diharapkan, dengan kemampuan lebih mengetahui tentang literasi digital ini, individu dapat dengan mudah berpartisipasi dalam diskusi, berbagi ide, dan membangun relasi yang lebih kuat dengan sesama.
(Acep Mulyana)