Monday, 20 May 2024
HomeKota BogorKasus DBD Kota Bogor Meningkat: Dinkes Beberkan Data Terkini

Kasus DBD Kota Bogor Meningkat: Dinkes Beberkan Data Terkini

Bogordaily.net – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr. Sri Nowo Retno, MARS, mengungkapkan data terkini terkait kasus Demam Berdarah Dengue () di Kota Bogor.

Menurut laporan, jumlah kasus pada Januari-Maret 2024 mencapai 1482 kasus, sedangkan pada bulan April 2024 tercatat 474 kasus.

Selama periode Januari hingga April 2024, terdapat 12 kasus kematian akibat .

Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus di Kota Bogor mengalami fluktuasi.

Pada tahun 2021, terdapat 526 kasus, diikuti dengan 1531 kasus pada tahun 2022, dan 1474 kasus pada tahun 2023.

Angka kematian juga mengalami variasi, dengan 7 kasus pada tahun 2021, 9 kasus pada tahun 2022, dan 9 kasus pada tahun 2023.

Menurut data sebaran kasus tahun 2024 berdasarkan usia, kasus paling banyak terjadi pada usia 5-14 tahun, dengan jumlah mencapai 826 kasus.

Sementara itu, sebaran kasus kematian karena tahun 2024 juga terpusat pada usia tersebut, dengan 6 orang meninggal.

Pada bulan April 2024, terdapat 5 kelurahan di Kota Bogor yang mengalami peningkatan signifikan kasus , yaitu Kelurahan Kedung Badak (75 kasus), Kelurahan Baranangsiang (64 kasus), Kelurahan Tegal Gundil (57 kasus), Kelurahan Sukadamai (54 kasus), dan Kelurahan Bantarjati (53 kasus).

“Laporan kasus harian terbanyak terjadi pada tanggal 13 Maret 2024, dengan 49 kasus,” kata dr. Sri Nowo Retno, MARS, Kamis 9 Mei 2024.

Dalam upaya pengendalian penyakit , Dinas Kesehatan Kota Bogor telah mengambil berbagai langkah preventif dan intervensi, antara lain menerbitkan Surat Edaran Wali Kota dan Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus .

GERTAK PSN

Melaksanakan kegiatan Gerakan Serentak (GERTAK) PSN di kelurahan dan sekolah. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan vektor nyamuk.

Kemudian pengendalian vektor nyamuk secara kimiawi, biologis, dan fisika, meningkatkan kecepatan diagnosis dengan menggunakan NS-1 dan peningkatan penatalaksanaan penderita secara adekuat dan penguatan sistem surveilans.

Tidak hanya pihak pemerintah, masyarakat juga turut berperan aktif dalam pengendalian penyakit DBD, dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan prinsip 3M Plus, menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin.

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air dan mendaur ulang barang-barang yang dapat menampung air hujan.

Adapun langkah untuk mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk juga dilakukan, seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa di lubang ventilasi, serta menggunakan repellent atau lotion anti nyamuk.

“Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya pengendalian penyakit DBD di Kota Bogor dapat semakin efektif dan mengurangi angka kasus serta kematian akibat penyakit tersebut,” tutupnya. (Ibnu Galansa) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here