Bogordaily.net – Pawang hujan Rara Istiani Wulandari alias Mbak Rara membuat pejabat di Aceh geram.
Mbak Rara pun dipulangkan saat menggelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, yang bakal dijadikan venue Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI Aceh-Sumatera Utara.
Tindakan itu diambil oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, karena menilai ritual Mbak Rara di venue PON tak sesuai dengan syariat islam dan kebudayaan Aceh.
“Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman. Setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan,” kata Pj Gubernur.
Safrizal mengatakan, tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal, tidak dapat diterima. Terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak.
Untuk itu, Safrizal meminta perusahaan yang mendatangkan Rara segera mengklarifikasi kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.
Safrizal kemudian menggelar pertemuan dengan dengan PT Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero), yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya.
Dalam pertemuan tersebut, Safrizal didampingi Plh Sekda, Asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh. Sementara, perusahaan diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia.
Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran Rara merupakan inisiatif dari pekerja proyek yang bermaksud mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.
Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.
Sementara itu, ritual Mbak Rara mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh gagal. Sebab setelah melakukan aksinya. hujan deras justru turun di Banda Aceh dan Aceh Besar dan kejadian itu terekam dalam video yang viral dan beredar luas di media sosial. ***