Bogordaily.net – Tri Cahyadi adalah seorang dosen Akuntansi di Sekolah Vokasi IPB University yang memiliki perjalanan karir inspiratif dari dunia teknik hingga akademisi. Sebagai anak seorang Bintara TNI AU di Skatek 21 Halim, ia mengikuti penempatan dinas orang tuanya. Tri menghabiskan masa kecilnya di Halim dan menempuh pendidikan sekolah dasar di Tangerang. Namun, karena keluarganya pindah ke Bekasi, ia pun melanjutkan SD di Bekasi. Tri kemudian meneruskan pendidikan di SMP Negeri 1 Bekasi dan melanjutkan SMA di SMA 67 Halim.
Setelah lulus SMA, Tri langsung bekerja sebagai calon pegawai di Garuda Indonesia pada tahun 1991 di bidang mekanik. Setahun kemudian, ia resmi menjadi pegawai tetap di perusahaan tersebut. Setelah lima tahun bekerja, Tri merasa perlu meningkatkan jenjang karirnya dengan melanjutkan pendidikan tinggi sambil tetap bekerja. Ia kemudian menempuh pendidikan S1 di Universitas Borobudur dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1999.
Selama berkarir di Garuda Indonesia, Tri sempat menjabat sebagai Manager Inventory di bagian mekanik. Namun, keinginannya untuk terus berkembang mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Tri memilih jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia, meskipun latar belakang pendidikannya berasal dari bidang IPA. Ketertarikannya terhadap Akuntansi bermula dari pengamatannya bahwa rekan-rekannya yang memiliki latar belakang di bidang ini lebih cepat mengalami peningkatan jenjang karir. Selain itu, Tri juga melihat bahwa tempat kerjanya membutuhkan lebih banyak tenaga ahli di bidang Akuntansi.
Motivasi utama Tri untuk mendalami Akuntansi adalah keinginannya untuk membantu
banyak orang yang belum memahami bidang tersebut. Ia merasa bahwa masih banyak orang di dunia kerja yang belum memahami prinsip-prinsip Akuntansi dengan baik, sehingga ia terdorong untuk belajar lebih dalam dan berbagi ilmu dengan mereka.
Perjalanan Tri menjadi dosen berawal dari masa pandemi COVID-19, di mana dunia penerbangan mengalami penurunan signifikan yang berdampak pada karirnya, termasuk adanya pemotongan gaji bagi karyawan.
Tri pun mencoba mencari peluang lain dengan menjadi praktisi mengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) selama satu semester. Pengalaman ini membangkitkan minatnya dalam dunia akademik, sehingga ia memutuskan untuk melamar sebagai dosen di IPB University. Dengan bantuan Pak Iman, selaku Kepala Program Studi Akuntansi, Tri berhasil memenuhi semua persyaratan dan akhirnya bergabung sebagai dosen di IPB.
Dalam perjalanan mengajarnya, Tri menghadapi tantangan besar, yaitu perbedaan generasi dengan mahasiswa. Ia merasa kesulitan dalam menyampaikan materi karena pola pikir mahasiswa saat ini berbeda dengan generasinya. Namun, Tri tidak menyerah dan mencari cara inovatif untuk mengatasi tantangan tersebut.
Ia menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan metode kuis agar mahasiswa lebih tertarik belajar. Selain itu, ia juga menggunakan aplikasi Canva untuk membuat presentasi yang menarik dan interaktif, sehingga mahasiswa tidak mudah bosan.
Selain pendekatan inovatif dalam mengajar, Tri juga memiliki strategi untuk memotivasi mahasiswa. Salah satunya adalah dengan memberikan reward kepada mahasiswa yang mendapatkan nilai bagus. Metode ini ia terapkan untuk meningkatkan semangat belajar mahasiswa dan menarik perhatian mereka terhadap mata kuliah yang diajarkannya.
Di luar pekerjaannya sebagai dosen dan pekerja, Tri juga memiliki tanggung jawab sosial di lingkungannya. Ia adalah Ketua RT di Kelurahan Tengah Condet serta pengurus DKM, sehingga harus dapat membagi waktu dengan cermat di antara berbagai tanggung jawabnya.
Sebagai seorang dosen, Tri memiliki pesan penting bagi para pendidik, yaitu pentingnya mengikuti pola pikir mahasiswa dan menyesuaikan metode pengajaran dengan perkembangan zaman.
Salah satu aspek yang menurutnya harus dipahami oleh dosen saat ini adalah pemanfaatan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), dalam dunia pendidikan.
Dengan pendekatan yang adaptif dan inovatif, Tri berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dalam dunia akademik dan membimbing mahasiswa agar siap menghadapi tantangan di masa depan.
Selain itu, bagi Tri, menjadi seorang dosen bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga membimbing dan menginspirasi mahasiswa agar memiliki pola pikir yang kritis serta mampu menghadapi dunia kerja.
Tri Cahyadi, memahami bahwa mahasiswa saat ini tidak hanya membutuhkan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung di industri. Oleh karena
itu, Tri sering membagikan pengalaman nyatanya selama bekerja di Garuda Indonesia agar mahasiswa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang dunia profesional.
Dengan pendekatan ini, Tri Cahyadi, berharap mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan setelah lulus dan memiliki nilai tambah di dunia kerja.
Ke depannya, Tri bercita-cita untuk terus mengembangkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Ia juga ingin terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat memberikan materi pembelajaran yang sesuai dengan zaman. Baginya, pendidikan adalah proses yang terus berkembang, dan seorang pendidik harus selalu siap untuk menyesuaikan diri.
Dengan semangatnya yang tinggi dalam mengajar dan berbagi ilmu, Tri berharap dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan dan membantu mencetak generasi muda yang kompeten di bidang Akuntansi dan manajemen keuangan.
Nur Syifa Khoerunnisa
Komunikasi Digital dan Media
Sekolah Vokasi IPB