Bogordaily.net – Restoran Payung Hujan Patio Dining menawarkan pengalaman kuliner yang menggabungkan estetika kekinian dan eksperimen rasa dengan salah satu menu andalannya adalah Tanning Bear.
Pukul tiga sore, terik belum juga surut di langit Cibinong. Di Jalan GOR Barat, aroma karamel dan susu panggang perlahan menyusup dari sebuah sudut ruko yang disulap menjadi tempat makan bergaya tropis.
Namanya Payung Hujan Patio Dining. Dari luar, restoran ini tampak seperti lokasi sesi foto dadakan: lampu gantung kuning redup, meja-meja kayu rustic, dan ornamen tanaman menjuntai dari langit-langit.
Namun yang tengah jadi buah bibir bukan semata interiornya yang Instagramable. Sejak beberapa pekan terakhir, sebuah menu pencuci mulut bernama Tanning Bear menjadi pesona baru resto ini.
Dihargai Rp32 ribu, makanan ini menampilkan wujud beruang kecil sewarna kulit matahari tropis, tergolek di dalam mangkuk dengan siraman saus manis. Lucu, menggemaskan, dan tentu saja fotogenik.
“Ini bukan cuma soal rasa, tapi juga soal tampilan. Kami ingin bikin makanan yang menyenangkan mata sekaligus lidah,” kata Rizky Rohmat Saputra, supervisor resto, saat ditemui pada Senin, 19 Mei 2025.
Rizky tak menampik, menu ini sengaja dirancang untuk menarik segmen muda yang gandrung membagikan momen kuliner mereka ke media sosial.
Konsep ini memang sesuai dengan arus tren makanan di kalangan urban muda: visual dulu, rasa kemudian. Tanning Bear menjawab dua-duanya.
Teksturnya lembut, rasa manisnya tidak berlebihan, dan penyajiannya seperti diangkat langsung dari studio foto makanan.
Beberapa pelanggan bahkan mengaku datang ke Payung Hujan hanya untuk menjajal menu tersebut.
Di tengah persaingan ketat tempat makan di kawasan Pakansari—yang semakin hidup sejak kawasan olahraga ini dibuka untuk publik—Payung Hujan memilih jalur estetika dan inovasi.
Tempat ini menjadi salah satu lokasi persinggahan favorit selepas olahraga sore atau sekadar nongkrong santai di akhir pekan.
“Kami sadar, sekarang makanan itu bukan cuma soal kenyang. Ada nilai sosial di balik apa yang kita makan dan unggah,” ujar Rizky.
Fenomena seperti Tanning Bear mencerminkan cara baru restoran membangun identitas.
Makanan tak lagi cukup enak; ia harus bisa dikisahkan. Dan dari sudut kecil di Pakansari, seekor beruang gosong sedang menjadi cerita.***
(Ibnu Galansa)