BOGOR DAILY – Pelaksanaan simulasi vaksinasi rencananya, akan dipantau langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari empat titik yang ditentukan, salah satunya adalah Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor.
Sehari sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebutkan, untuk simulasi harus dipetakan dahulu siapa saja yang menerima vaksin.
Untuk tahap pertama, pemerintah pusat akan melakukan uji coba di empat titik, yakni Rumah sakit di Badung Bali, RSPI Sulianti Saroso Jakarta, di Ambon dan Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor.
“Pemilihan Puskesmas Tanah Sareal sebagai salah satu lokasi uji coba vaksinasi merupakan suatu kehormatan bagi Kota Bogor,” katanya.
Dedie melanjutkan, Kota Bogor akan menyeleksi warga yang akan mengikuti uji coba vaksin, jumlahnya kurang lebih sekitar 350 orang.
Diutamakan para tenaga kesehatan (nakes), petugas laboratorium, petugas pemulasaraan jenazah, sopir ambulans, penggali kubur dan petugas-petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor.
Untuk pelaksanaan vaksinasi sepenuhnya tanggung jawab pemerintah pusat. Pemkot Bogor ujar Dedie adalah mempersiapkan proses simulasi, tenaga personil dan daftar warga yang akan menerima vaksin.
Satu hal yang perlu diingat adalah orang yang akan diberi suntikan vaksin harus sehat, bebas dari Covid-19 dan itu harus diuji melalui tes usap (Swab test) atau Rapid Test.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno sebelumnya menerangkan, sasaran vaksin adalah orang yang berusia 18-59 tahun dengan estimasi 60 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Bogor, kurang lebih ada 660 ribu sasaran. Kemudian dari jumlah tersebut akan di screening kembali.
“Yang tidak boleh diantaranya ibu hamil, yang memiliki komorbid. Ada sasaran prioritas juga, selain nakes, ada TNI/Polri dan pendidik. Untuk sasaran berikutnya adalah Satpol PP, ASN, PBI dan yang lainnya,” kata Kadinkes.
Sri Nowo Retno menjelaskan, total jumlah penduduk Kota Bogor adalah 1.112. 081 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang berusia mulai dari 18 hingga 59 tahun yang merupakan sasaran vaksin ada sekitar 691.934 jiwa.
Sedangkan jumlah tenaga kesehatan (nakes) atau non nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan jumlahnya mencapai 8.925 jiwa. “Intinya vaksin akan diberikan secara bertahap sampai tahun 2022,” pungkasnya.
Berdasarkan alur proses vaksinasi, sebelumnya warga akan diberi nomor antrean untuk menunggu panggilan, warga diharapkan mengisi form yang ada dalam aplikasi Vaksinku.
Selanjutnya pendaftaran, screening, vaksinasi. Setelah selesai, warga yang diberi suntikan vaksinasi diharuskan menunggu selama 30 menit untuk melihat efek pasca vaksinasi.
Jika ada efek dimasukkan ke ruang KIPI (ruang khusus pasca vaksinasi). Jika tidak ada, langsung pulang.