BOGOR DAILY – Aditya Lambang, artis asal Bogor ini meniti karirnya sedari usia 15 tahun, usia yang sangat muda untuk memulai karir sebagai seorang entertainer. Karir dia berawal dari model yang kemudian beranjak ke bintang iklan.
“Awalnya dari model, terus ke iklan kurang lebih sudah ada 200 iklan. Nah, mulai naiknya pas umur 20 tahunan,” kata Aditya Lambang.
Beranjak dari iklan, Aditya disorot untuk menjadi seorang artis sinetron yang kemudian melanjutkan karirnya menjadi seorang host di salah satu siaran TV Nasional.
“Setelah di iklan, saya main di sinetron. Namun, karena di sinetron jam nya tidak pasti, beralihlah ke Host untuk memegang beberapa program di ANTV dan TransTV saat itu,”. Jelas Lambang, sapaan akrabnya.
Tidak sampai disitu, ia meneruskan kariernya bersama teman-temannya untuk membuat EO sendiri untuk project perfilman dan mencari talent untuk produksi film.
“Saya buat EO sendiri bersama tim, sebenernya saya tidak ada basic untuk karir di belakang layar, tapi terus mencoba dan rasakan gimana sih rasanya ada di belakang layar,” ungkapnya
Menjalankan karirnya di dunia perfilman selama 3 tahun ke belakang, akhirnya membuahkan hasil 4 film yang sudah tayang di Indonesia.
“Di produksi film hampir 3 tahun sudah memproduksi 4 film dan film yang paling banyak viewernya itu Air Mata Surga dengan 900.000 penonton di Indonesia,” ungkap Lambang.
Namun, saat pandemi melanda, Lambang memutuskan untuk berhenti sejenak karena beberapa hal yang tidak bisa dipaksakan untuk memproduksi film di saat wabah Covid-19.
“Nah, di masa pandemi ini, kita tunda dulu untuk membuat film, ya walaupun XXI sudah dibuka namun belum seratus persen, karena kan produksi film itu menghitung layar, jika kita memproduksi film sementara hanya sedikit layar yang di buka di Indonesia, dikhawatirkan dana produksi film tidak tertutup oleh penonton yang masih dibatasi saat masa pandemi seperti sekarang ini,” ujarnya
Saat masa pandemi Covid-19 melanda, Lambang tidak diam dan pasrah dengan terbatasnya ruang gerak, namun ia memanfaatkan waktunya dengan hal-hal yang bermanfaat dan menghasilkan seperti bisnis tanaman hias yang saat ini ramai dan tren.
Ia mempelajari perkembangan tanaman hias yang saat ini ramai dan mempelajari karakteristik tanaman hias tersebut, meski ia tau bisnis tanaman hias ini tidak akan lama, namun ia memanfaatkan musim tersebut semaksimal mungkin.
“Saat pandemi seperti ini saya isi waktu dengan berbisnis tanaman hias yang saat ini sedang ramai-ramainya, ya walaupun pasti kedepannya tidak akan seramai ini, namun disaat seperti ini lah kita mesti memanfaatkan momen,” ungkapnya.
Tidak hanya tamanan hias, ia pun berbisnis makanan dengan konsep makanan beku atau Frozen food dimana masa pandemi seperti ini masyarakat terbatas gerak untuk membeli apapun keluar rumah.
“Saya juga bisnis makanan beku atau Frozen food. Jadi kapanpun pesannya bisa langsung kami kirim karena kita sudah ready dalam kondisi beku dan siap saji,” pungkasnya.
(Egi).