Bogordaily.net – Master of ceremony hits asal Bogor alias MC Baiz Tamma sudah melakoni pekerjaannya sebagai pembawa acara sejak 2005. Selain dikenal ramah, dia juga termasuk orang yang asyik dalam bergaul.
Dihubungi oleh tim bogordaily.net pada Senin, 25 Januari 2021, Baiz menceritakan pengalamannya menjadi MC selama 16 tahun.
Berawal dari seorang penyiar radio di sebuah radio lokal di kampung, rupanya mengantarkan Baiz ke tangga karir yang moncer.
“Dulu aku pernah audisi di radio 100,3 Popfm Jakarta. Kalau dulu nama radionya tuh Ria FM Depok, dari ratusan peserta aku masuk 6 besar,” ucapnya.
Penyiar radio adalah salah satu cita citanya sejak kecil. Tak heran bila ia selalu semangat ikut audisi penyiar. Hanya saja, Baiz mengaku kalau ketika itu usianya masih terlalu muda untuk masuk ke dunia broadcast. Ia pun harus rela  menunggu sampai akhirnya lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Dari pas sekolah menengah pertama (SMP) udah ada niat pingin jadi penyiar radio, dan bisa terkenal lewat radio, dan pas SMA aku ikutan beberapa lomba gak masuk – masuk, ya udahlah pas lulus sekolah baru deh beraniin diri ikutan audisi lagi,” kenang Baiz Tamma.
Tidak lama kemudian, ia akhirnya berpindah ke Radio Megaswara FM Bogor dan bekerja menjadi announcer (penyiar) selama 5 tahun.
Pada 2005 Baiz berhenti siaran, lalu mengambil tawaran dari temannya untuk mencoba menjadi Master Of Ceremony (MC) di suatu event.
“Awalnya ditawarin temen, nih ada event katanya nge-Mc tuh coba, dengan bismillah aku lakuin waktu itu, secara kan aku juga suka dengan tampil di panggung,” pungkasnya.
Saat memulai karirnya sebagai Mc, Baiz telah menerima upah mulai dari dibayar dengan kue, sampai hasil pertama mc ia hanya dibayar 50 ribu per event.
“Pernah sehabis nge-MC aku dikasih cuma kue – kue kering, terus ada satu event aku cuma dibayar Rp50 ribu aja, itu semua pengalaman banget, aku ikhlas dan jadikan pengalaman aja, jadinya ada cerita gitu,” lanjutnya.
Semakin lama nama Baiz Tamma dalam dunia Per MC an telah dikenal dari mulut ke mulut, dan hal tersebut sangat berdampak, sehingga banyaknya panggilan job untuk MC bahkan sampai ke Singapore.
“Semua itu menjadi pengalaman yg sangat berharga buat aku, rasa jenuh pasti ada, tapi itu semua menjadi suatu pekerjaan yang sangat menyenangkan dan aku harus tetap bersyukur,” ucap pria asal Bojong Gede.
Menurutnya, MC adalah pekerjaan yang sesuai dengan passionnya, dan Baiz memiliki tips apa yang harus dilakukan bagi yang ingin belajar menjadi MC.
“Jangan malu untuk belajar, sukain dulu apa yangg kalian suka! Tetap percaya diri sama talenta yang kalian punya dan yang terpenting tetap rendah hati,”tutupnya.***