Bogordaily.net – Penerapan program ganjil genap (Gage) yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor pada Sabtu dan Minggu (19-20 Juni 2021), bertujuan untuk mencegah kerumunan guna menghindari penyebaran Covid-19.
Kebijakan ini menimbulkan persoalan karena pemberlakuan Gage ini hanya dipusat Kota saja. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bogor, H. Edi Kholki Zaelani, S.Sos
“Harusnya penyediaan pos sekat seluruhnya. Jangan hanya di pusat kota saja. Memang Covid-19 cuma ada di pusat kota saja,” ujar Edi.
Sekretaris PKB Kota Bogor ini meminta pada petugas, seharusnya mendirikan pos sekat di seluruh wilayah masuk dan keluar Kota Bogor.
“Harus semuanya. Buktinya dengan penerapan kebijakan ini wilayah pinggiran malah terjadi kemacetan. Kalau di pusat kota memang terlihat lenggang-lenggang aja,” ucapnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyatakan bahwa pihaknya bersama Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi pada Senin (21 Juni 2021) terkait kebijakan ini.
“Senin kita akan evaluasi. Termasuk, apakah minggu depan harus diperpanjang durasinya atau lebih disingkatkan,” katanya.
“Penerapan Gage ini hanyalah salah satu dari berbagai point yang telah diputuskan Satgas Covid Kota Bogor untuk menekan angka Covid-19 yang saat ini terus meningkat,” ucap Susatyo yang juga sebagai Kapolresta Kota Bogor.
“Kota Bogor saat ini berada di garis bawah zona orange, kita berharap tidak sampai ke zona merah,” pungkasnya.***