Bogordaily.net – Ternyata obesitas di usia paruh baya dapat meningkatkan peluang demensia. Ini berdasarkan hasil sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan oleh para peneliti di Inggris.
Ketua peneliti studi tersebut Dorina Cadar mengatakan, tujuan risetnya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang dipengaruhi oleh gaya hidup sehingga langkah-langkah dapat diambil untuk mencegah penurunan mental.
“Kasus demensia sebenarnya dapat dicegah melalui intervensi kesehatan masyarakat,” kata Cadar yang juga merupakan peneliti senior di University College London.
Seperti dilansir dari Sindonews, Cadar dan timnya menemukan bahwa orang yang obesitas di usia paruh baya memiliki risiko 31% lebih tinggi untuk mengalami demensia daripada mereka yang berat badannya normal. Selain itu, risiko sangat tinggi ditemukan terjadi pada wanita.
Namun berita baiknya, seperti ditulis laman Web MD adalah, kehilangan berat badan secara signifikan juga dapat menurunkan peluang demensia.
Untuk penelitian ini, Cadar dan rekan-rekan menganalisis data dari hampir 6.600 orang berusia 50 tahun lebih yang merupakan bagian dari penelitian di Inggris tentang penuaan.
Para peneliti menggunakan tiga sumber untuk memastikan demensia yakni diagnosis dokter, laporan informan dan statistik rumah sakit.
Sementara obesitas adalah risiko bagi pria maupun wanita, namun risiko demensia lebih tinggi terjadi pada wanita dengan obesitas perut.
Suatu kondisi yang diukur berdasarkan lebar pinggang mereka. Kelompok ini 39% lebih mungkin untuk mengembangkan demensia.
Risiko yang lebih tinggi itu tidak tergantung pada faktor-faktor lain seperti usia, pendidikan, status perkawinan, kebiasaan merokok, genetika, diabetes dan tekanan darah tinggi.
Tidak ada hubungan antara obesitas perut dan demensia yang ditemukan di antara para pria. Para peneliti mempertimbangkan berat dan ukuran pinggang secara bersamaan.
Peneliti menemukan pria dan wanita obesitas sama-sama memiliki peluang 28% lebih tinggi terkena demensia.***