Bogordaily.net – Selama pandemi virus Corona (COVID-19) sebanyak 25 ribu warteg bangkrut. Jumlah itu separuh dari total 50 ribu warteg yang sebelumnya diperkirakan eksis di Jabodetabek.
“Di warteg ada lebih dari 25 ribu (yang gulung tikar),” kata Ketua Umum Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni kepada detikcom, Rabu 28 Juli 2021.
Dia menjelaskan bahwa pada umumnya pengusaha warteg berasal dari Tegal, Brebes dan sekitarnya. Sebelum pandemi, rumah-rumah mereka di kampung halaman kosong karena ditinggalkan untuk mencari nafkah di Jakarta dan sekitarnya.
Rumah-rumah yang kosong itu kata dia sekarang sudah hampir penuh karena para pengusaha warteg yang bangkrut pulang ke kampung halamannya.
“Nah sekarang ini dalam kondisi pandemi ini penuh, hampir separuhnya lebih mereka rumah-rumah (terisi). Artinya kan kita menghitung ‘wah berarti yang pulang kampung itu sekitar 50an (persen),” tuturnya.
Pihaknya memperkirakan total warteg yang ada sebelum pandemi COVID-19 mencapai 50 ribu warteg.
“Kalau bahasa saya kan orang-orang warteg ini punya warteg itu ada yang satu, ada dua, ada tiga kan. Jadi jumlah warteg itu sampai 50.000,” tambah Mukroni.***