Bogordaily.net – Kebanyakan orang hanya mengetahui otak memiliki dua sisi, yaitu kanan dan kiri. Namun ternyata, otak remaja, khususnya wanita, akan berubah ketika menjadi seorang ibu.
Hal ini diungkapkan dokter peneliti, dr. Aisah Dahlan. Dia mengatakan, menjadi ibu benar-benar mengubah otak seorang perempuan dari segi struktur, fungsi, dan dalam banyak hal tanpa bisa dikembalikan lagi.
“Hormon kehamilan memicu kode genetik perempuan untuk berperilaku sebagai ibu, semakin aktif oleh kelahiran bayi, dan diperkuat oleh kontak fisik yang dekat dengan bayi,” ucap Dr Aisah Dahlan seperti dikutip dari YouTube RUMIL AL-HILYA.
Dokter Aisyah menambahkan, pada saat kita masih menjadi gadis remaja hingga sampai menikah, otak belum mengalami perubahan. Tapi, lain hal ketika wanita sudah mulai hamil.
“Yang tadinya gak suka anak-anak, nanti berubah pada saat dia hamil. Pada saat hamil belum besar masih mual-mual atau diberikan kabar bahwa ibu positif hamil itu langsung berubah,” lanjut dia.
Ketika wanita dikabarkan telah positif hamil, dia akan menyadari bahwa hidupnnya untuk dua orang. Di dalam rahim seorang ibu, Allah SWT ciptakan manusia baru yang akan lahir di tengah-tengah keluarga. Maka dari itu, otaknya juga telah Allah persiapkan.
“Otaknya juga sudah Allah bikin sedemikian rupa. Sudah mulai gede (hamil) itu sudah tambah, rasanya sudah mau tanggung jawab. Walaupun menikahnya umur muda. Makanya di dalam Islam gak dibatasin mau menikah kapan,” kata Aisah.
Dalam agama Islam, kata dr. Aisah, pada saat hamil otak wanita ‘sirkuitnya’ langsung berubah. Apalagi menginjak akhir kehamilan, kadar stres otak seorang wanita akan tinggi tetapi mereka akan mampu meredamnya. Lalu, bagaimana ketika bayi sudah lahir?
“Nah, waktu bayi lahir, selama beberapa hari pertama secara kimiawi otak ibu merekam bau harum kepala bayi yang baru lahir. Bau kulit bayi, kotoran bayi aja direkam otak kita oleh Allah untuk kita gak jijik lagi sama kotoran anak kita,” pungkasnya.***