Thursday, 2 May 2024
HomeBeritaCDC : Virus Corona Berpotensi Memiliki Mutasi yang Kebal Terhadap Vaksin

CDC : Virus Corona Berpotensi Memiliki Mutasi yang Kebal Terhadap Vaksin

Bogordaily.net – Kemungkinan terdapat beberapa SARS-CoV-2 yang memiliki kemampuan untuk menghindari vaksin Covid-19.

Untuk itu, sebelum tersebut muncul maka semua orang harus segera divaksinasi.

Begitu peringatan yang disampaikan oleh Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Amerika Serikat (AS), Dr. Rochelle Walensky dalam konferensi pers pada Selasa (27 Juli 2021).

“Kekhawatiran terbesar yang saya pikirkan adalah bahwa memiliki potensi untuk menghindari vaksin,” ujarnya, seperti dikutip New York Post.

Sejauh ini, Walensky mengatakan, vaksin yang tersedia efektif untuk melawan Covid-19 dengan gejala parah, termasuk yang disebabkan oleh varian-varian yang sudah diidentifikasi.

Namun dengan penyebaran yang terus berlanjut, kemungkinan dapat bermutasi di luar perlindungan imunisasi yang diberikan.

“Saat ini, untungnya, kami tidak ada di sana. Vaksin ini bekerja sangat baik dalam melindungi kita dari penyakit parah dan kematian. Tetapi kekhawatiran besar adalah area berikutnya yang mungkin muncul, hanya beberapa yang berpotensi hilang, berpotensi menghindari vaksin kami,” jelasnya.

Dengan kemungkinan tersebut, Walensky menekankan pentingnya untuk segera melakukan agar hilang sebelum bermutasi yang pada akhirnya membutuhkan vaksin lain.

Selama konferensi pers, CDC juga telah mengeluarkan pedoman baru terkait penggunaan masker.

Demi memperlambat penyebaran di tempat-tempat yang mengalami lonjakan kasus akibat munculnya varian Delta yang lebih menular.

CDC merekomendasikan agar orang yang telah divaksinasi penuh sekali pun untuk memakai masker di tempat umum.

Data menunjukkan, 83 persen kasus baru secara nasional di AS diakibatkan oleh corona varian Delta.

Pejabat kesehatan telah menekankan bahwa meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di AS didorong oleh orang Amerika yang tidak divaksinasi.

Saat ini, orang yang tidak divaksinasi bertanggung jawab atas sekitar 99,5 persen kematian Covid-19 dan 97 persen rawat inap.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here