Bogordaily.net – Selama pandemi Covid-19, anak–anak melakukan belajar online di rumah saja. Tidak dapat dipungkiri, mereka ternyata rentan stres.
Hal tersebut dipaparkan dalam webinar yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi dan tim Komunikasi Sosial Politik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Temanya Webinar tersebut terkait Tantangan dan Solusi Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh.
Dikatakan Psikolog Klinis Liza M Djaprie, tantangan yang dihadapi anak–anak di era pandemi ini bisa jauh lebih berat.
Karena fase kanak-kanak adalah fase bermain, juga kemampuan analisa dan verbalnya masih terbatas.
“Anak belum memiliki kemampuan regulasi stress yang baik, anak juga masih sangat bergantung pada lingkungan dan anak adalah ‘penyerap lingkungan’ yang baik,” katanya
“Kalau di psikologi ada satu teori ‘children see, children do’, apapun yang anak lihat, anak lakukan, dalam konsep ini berarti sebelum mencetak anak tangguh, orang tua dan guru dulu yang harus tanggul,” lanjutnya.
Ditambahkan oleh Wijaya Kusumah dari IG TIK- PGRI bahwa bukan saja anak-anak, tantangan pembelajaran jarak jauh juga dihadapi para guru.
Oleh karena itu, guru harus lebih banyak belajar beradaptasi dan juga berinovasi.
“Memang internet menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran jarak jauh, tapi esensinya sebenarnya bapak ibu guru harus bisa menggunakan berbagai media seperti sms, telepon, email, atau untuk daerah yang sudah hijau dan bisa bertemu, bapak ibu bisa berkunjung, nama istilahnya ‘guling’ atau guru keliling,” pungkas Wijaya.***