Bogordaily.net – Kabar baik bagi umat Islam yang sudah rindu dengan Baitullah Arab Saudi karena mulai hari ini, Senin (9 Agustus 2021).
Pemerintah Arab Saudi telah memberi izin jamaah umrah sebanyak dua juta pengajuan setiap bulannya.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Abdulfattah bin Sulaiman Mashat mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja untuk menentukan negara asal jamaah umrah.
Serta akan diatur juga persyaratan bagi negara asal jamaah dan pengunjung yang datang ke Saudi, mengutip dari Republika.
Selama pandemi ini pelaksanaan umrah dibatasi. Hanya warga Saudi dan penduduk asing yang tinggal di negara itu yang dizinkan melakukan ibadah di Masjidil Haram dengan kapasitas 30 persen atau 6.000 orang perhari.
Sementara itu, pada akhir Juli lalu pemerintah kerajaan Arab Saudi menyebutkan sembilan negara tidak dapat melakukan penerbangan langsung, yakni India, Indonesia, Pakistan, Turki, Mesir, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon.
Jamaah umrah dari sembilan negara itu harus transit di negara ketiga di luar sembilan negara tadi untuk melakukan karantina selama 14 hari, sebelum terbang menuju Arab Saudi.
Selain dengan syarat usia 18 tahun ke atas, Saudi mensyaratkan jamaah umrah telah divaksin penuh dengan salah satu dari empat vaksin ini: AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson.
Namun bagi jamaah umrah yang divaksin dengan vaksin buatan China seperti Sinovac atau Sinopharm. Arab Saudi juga tetap membolehkan berangkat dengan syarat jamaah kembali divaksin dengan salah satu vaksin di atas.
Dengan syarat-syarat tersebut, Firman M. Nur, ketua umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengatakan jamaah umrah Indonesia dapat pergi menunaikan ibadah umrah tetapi dengan biaya lebih mahal dan waktu yang lebih panjang.***