BOGORDAILY – Tokoh masyarakat Bogor yang juga Sekretaris Jenderal Perhimpunan Advokat Indonesia Sugeng Teguh Santoso (STS), akan membedah kembali pelototi kasus dugaan korupsi water meter di tubuh PDAM Kota Bogor. Kasus ini diduga merugikan negara senilai Rp7,1 miliar.
“Ya saya sedang pelototi kasus itu. Saya akan membedahnya. Saya akan buat diskusi dengan kawan-kawan aktivis Bogor. Termasuk menghadirkan saudara Untung Kurniadi yang saat itu menjabat Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan. Rencananya dalam waktu dekat ini,” tegas Sugeng, Rabu (15/6/2016).
Menurut pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Bogor Raya ini, kasus water meter senilai Rp7,1 miliar perlu kembali disikapi agar tidak ada persepsi bahwa kasus ini mandeg, padahal sempat dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Bogor. “Kalau memang tidak ada masalah, ya gak apa-apa. Tapi jangan didiamkan. Karena akan timbul kecurigaan dari masyarakat,” tegasnya.
Beberapa waktu lalu, Mantan Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Untung Kurniadi didesak puluhan pengunjuk rasa agar segera ditangkap atas serangkaian dugaan kasus korupsi dan dugaan kasus meninggalnya salah satu karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang hingga kini belum terungkap.
Puluhan massa yang menamakan diri Forum Aliansi Masyarakat Bogor (Fambo) dan Forum Rakyat Menggugat menggelar aksi demo di halaman Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Bandung, Kamis (14/4/2016).
“Kami minta Untung Kurniadi ditangkap dan diperiksa. Tangannya banyak berlumur dosa saat dia memimpin PDAM Tirta Pakuan,” teriak salah satu orator dengan menggunakan pengeras suara.
Kepada awak media, salah satu massa aksi yang mengenalkan diri bernama, Anwar mengatakan, lengsernya Untung Kurniadi bukan berarti masalah selesai. Sebab, kasus pengadaan Water Meter pada tahun 2014 lalu disebutnya sudah membuat kerugian negara.
Pendemo juga mempersoalkan perjalanan dinas Untung ke Thailand dengan menggunakan uang PDAM tanggal 24 Desember 2015 bersama Kepala Dinas Wasbangkim, Boris Darusman dan Kepala BPKAD Hanafi.
“Selain itu, kami juga minta Kejati Jabar mengungkap kembali kasus meninggalnya Wirya Wiguna Litbang PDAM yang sampai saat ini terkesan dipetieskan,”tuntas pewakilan pengunjuk rasa. (bd)