Bogordaily.net – Sebuah foto dengan narasi yang disampaikan membuat heboh media sosial. Foto yang tersebar itu membuat resah masyarakat Surade, Kabupaten Sukabumi.
Dalam narasi yang membuat heboh itu, tertulis adanya seorang ustadz yang dilantik sebagai wali Allah oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Informasi simpang siur yang membuat heboh tersebut kemudian mengundang reaksi berbagai kalangan.
Salah satunya Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.
Ia meminta agar kabar heboh soal Ustadz Encep dilantik Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul jadi wali tersebut dicek kebenarannya untuk menghindari kegaduhan di masyarakat.
Ia juga meminta ulama, tokoh masyarakat, hingga aparat turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut
“Agar tidak terjadi kegaduhan di tengah-tengah masyarakat, maka saya minta MUI setempat bersama dengan para ulama dan tokoh masyarakat, serta aparat agar turun untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Anwar Abbas seperti dikutip dari umma, Senin (4 Oktober 2021).
Tak hanya itu, Anwar Abbas juga menjelaskan soal hal-hal yang menyimpang jika seseorang dilantik oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul untuk menjadi wali.
Menurutnya dalam ajaran Islam diketahui, Nabi Khidir memang ada. Namun, Nyi Roro Kidul tidak ada dalam keyakinan agama Muslim.
Adapun Nyi Roro Kidul merupakan mitos yang berkembang di masyarakat jawa dan sosoknya dianggap jadi penguasa laut selatan Pulau Jawa.
“Gimana pula kok Nabi Khidir bisa berjalan seiring dalam menunjuk seseorang untuk menjadi wali bersama Nyi Roro Kidul?” ujar Anwar.
MUI menilai kabar soal Ustadz Encep dilantik oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul menjadi wali Allah adalah hal yang menyesatkan.
“Pengakuan yang bersangkutan bahwa dia adalah seorang wali yang dikenal dalam konteks Islam, jelas tidak bisa diterima dan mengakuinya sebagai seorang wali jelas akan membawa keyakinan kita menjadi keyakinan yang sesat dan menyesatkan,” tegas Anwar Abbas.
Untuk diketahui, Sosok Encep Jaenal Mutaqim alias Ustadz Encep ini belakangan jadi perbincangan hangat publik lantaran disebut tidak mengenakan baju saat shalat.
Selain itu Ustadz Encep juga diisukan dilantik jadi wali Allah oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Informasi itu berbedar cepat di media sosial. Kiriman pesan suara berdurasi 2 menit dan 21 detik ini menjelaskan sebuah foto yang juga disebar bersamaan dengan pesan suara yang dimaksud.
Berikut ucapan yang disampaikan pesan suara tersebut;
“Perhatikan untuk rekan-rekan. Yang tidak pakai baju itu Ustadz Encep, pemimpin pesantren, yang mengaku sekarang sudah dilantik oleh Nabi Haidir dan Nyi Roro Kidul untuk menjadi Waliyullah. Adalagi katanya dia lagi naikin ilmu. Yang kedua, itu Ustadz Samsul yang pakai baju hitam, itu pengurus GOIB Kecamatan Surade yang sudah dipecat. Yang ketiga pakai kaus putih, kepalanya diikat, itulah yang dipanggil abah-abah, itu orang Malang, nama lengkapnya sudah ada di atas kyai haji apa gitu, di Malang pengurus NU juga. Itulah yang mengaku dia sudah bolak-balik ke Arasy dan sudah jaminan ke surga. Terus yang keempat, itu lurah Bakang, pakai baju kuning, sorban putih, kopiah hitam, ini pendamping hukum para APDESI, para lurah se-Kecamatan Surade, itu Bakang, lurah Cipeundeuy. Terus satu lagi pihak kepolisian, ana gak paham. Itu ya, orang-orang yang selama ini, yang sekarang kita lagi bahas, itu Wali Encep yang gak pakai baju. Kalau ana sih bukan siapa-siapa dengan dia, masih keluarga ana, keluarga dekat ana itu. Bapaknya Si Encep ini Kyai Haji Empah, biasa dipanggil Kang Empah. Terus di situ ada juga Kyai Usman. Itu kyai-kyai yang Memang mesantren. Kyai-kyai keilmuan juga lumayan. Tapi ya, heran juga sekarang jadi gak bisa berbuat apa-apa. Begitu teman-teman, silakan disikapi dan dikaji,” kata pesan suara tersebut.
Sementara itu, Ustadz Encep atau yang bernama asli Encep Jaenal Mutaqim (33 tahun) telah membantah narasi dan foto yang beredar.
Ia juga membantah menyatakan dirinya adalah Wali Allah yang baru saja dilantik oleh Nabi Khidir dan Nyi Roro Kidul.
Menurutnya, narasi suara dan juga foto yang beredar di masyarakat tersebut adalah hoaks.
Ia mengatakan tidak mengaku sebagai Wali Allah atau mengajarkan ajaran sesat yang tidak sesuai syariat agama Islam.
“Adapun berita yang tersebar itu adalah hoaks, tidak benar. Demikian pernyataan klarifikasi ini saya sampaikan dalam keadaan sadar sehat jasmani dan rohani, serta tanpa paksaan dari pihak mana pun,” katanya.***