Bogordaily.net – Pembahasan RAPBD 2022 Kota Bogor telah selesai dilakukan oleh Komisi lV DPRD Kota Bogor dengan mitra kerja.
Ketua Komisi lV DPRD Kota Bogor, Said Muhammad Mohan mengatakan, bahwa pihaknya menginginkan adanya peningkatan dalam pelayanan kesejahteraan sosial untuk masyarakat.
Sebab, menurutnya sejauh ini aplikasi Sosial Integrasi Data (Solid) milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor masih belum maksimal karena minimnya sumber daya manusia yang mengelola.
“Aplikasi Solid sampai hari ini kita belum puas. Sistem bagus tapi SDM tidak mendukung. Dinsos sudah maksimal, nah sekarang tinggal di kembangkan SDM nya di Kelurahan,” kata Ketua Komisi lV DPRD Kota Bogor, Said Muhammad Mohan, Selasa 9 November 2021.
Tak hanya itu, Mohan juga turut menyoroti pelayanan rumah sakit di Kota Bogor, khususnya RSUD Kota Bogor.
Ia meminta agar setelah adanya lonjakan badai pandemi Covid-19 kemarin, RSUD Kota Bogor mulai berbenah diri agar siap menghadapi gelombang berikutnya atau adanya penanganan penyakit lainnya.
“Jadi, kamarin itu kita sudah maksimal sekali ya, RSUD Kota Bogor sudah bagus. Sekarang harus ditingkatkan lagi agar tidak kaget nantinya, yang kemarin kita jadikan pelajaran,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi lV DPRD Kota Bogor, Endah Purwanti menyoroti sektor pendidikan.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta agar Disdik Kota Bogor terus melakukan evaluasi dan monitoring terhadap sistem pembelajaran tatao muka.
“Jangan sampai kita lengah sehingga ada kasus yang muncul. Kami juga akan turut mengawasi sekolah-sekolah agar siswa-siswi bisa belajar dengan tenang,” tegasnya.
Tak hanya itu, masalah tawuran pelajar juga masih menjadi perhatian khusus Komisi lV DPRD Kota Bogor.
Dimana kordinasi dengan MKKS, Satgas Pelajar dan KCD Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan terus ditingkatkan agar terjalin komunikasi yang baik.
“Tentu target kami adalah Kota Bogor zero tawuran dan menjadi Kota Pendidikan,” tutupnya.
Perlu diketahui, anggaran sektor pendidikan di dalam RAPBD 2022 sebesar Rp491 Miliar.***