Bogordaily.net – Pada tahap pertama terdapat 44 SMP, 115 SMA/SMK/ 30 madrasah, dan 11 Sekolah Luar Biasa di Kota Bogor yang diperkenankan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Salah satunya adalah SMK Ibnu Sina yang berlokasi Jalan Curug Induk No.31, RT.05/RW.10, Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Sudah berjalan sejak Oktober 2021 SMK Ibnu Sina melaksanakan pembelajaran tatap muka dan itu terus berlanjut hingga bulan November 2021 ini.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Ibnu Sina Ma’mun Darmadi menyampaikan, dalam PTMT ini pihaknya sudah melengkapi semua fasilitas protokol kesehatan sesuai arahan Pemkot Bogor.
“Mulai dari gerbang utama para siswa-siswi akan di cek suhu, cuci tangan, pakai Handsanitizer dan masker,” kata Ma’mum kepada Bogordaily.net, Sabtu 13 November 2021.
Ma’mun menambahkan, pihak sekolah pun selalu mendata para siswa yang datang ke sekolah, salah satunya data suhu siswa yang dikumpulkan setiap masuk sekolah. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar dari Pemerintah. Jika ada siswa yang sakit nantinya ketahuan.
Selain itu, para siswa-siswi sekolah ini pun telah menjalani vaksinasi covid-19 seluruhnya
“Perlu diingat, semua siswa-siswi SMK Ibnu Sina sudah melaksanakan vaksin semua,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka, SMK Ibnu Sina mengatur jadwal masuk sedemikian rupa agar protokol kesehatan bisa berjalan efektif. Contohnya, pembelajaran tatap muka tidak dilakukan satu minggu pemuh, tetapi hanya tiga hari, sementara tiga hari lainnya siswa belajar di rumah.
Selain itu, karena ruang kelas yang cukup luas maka SMK Ibnu Sina mampu menggelar pembelajaran tatap muka untuk para siswa kelas 10 dan siswa kelas 11. Di samping itu juga bisa terjadi karena kelas 12 sedang melaksanakan praktik kerja lapangan.
“Untuk kelas 12, dari Bulan Oktober sampai November kebetulan semua siswanya sedang PKL di luar. Jadi, kelas 10 dan 11 di sekaligus kan untuk PTM dengan prokes ketat,” jelasnya.
“Saat pembelajaran, satu kelas di isi 20 siswa dengan jarak 1,5 meter. Karena ruang kelas yang kami punya cukup luas,” tambahnya.
Durasi pembelajaran pun dikurangi agar kerumunan siswa tidak berlangsung lama. Kini, satu mata pelajaran hanya berdurasi 30 menit saja, dan jadi 25 menit pada hari Jumat.
“Jadi siswa itu belajar dari pukul 07:00 WIB sampai pukul 12:00 WIB,” terangnya.
Ma’mun Darmadi berharap dengan berjalannya pembelajaran tatap muka ini para siswa-siswi nya selalu semangat dalam mengikuti pembelajaran. Sebab selama daring banyak siswa-siswi nya terkendala dengan handphone dan kouta.
“Semoga dengan PTMT ini siswa-siswi nya akan terbentuk karakternya di sekolah,” ungkapnya***