Monday, 25 November 2024
HomeKulinerAsal Usul Telur Asin Brebes, Incaran Pelancong Saat Mudik Lebaran

Asal Usul Telur Asin Brebes, Incaran Pelancong Saat Mudik Lebaran

Bogordaily.net – Kota Brebes, bila melewatinya dalam perjalanan mudik, disarankan untuk membeli telur asin di sana. Sebab, selain merupakan makanan khas kota itu, telur asin di Brebes juga punya memiliki sejarah.

Bebes terkenal dengan produksi bawang merah yang sangat bagus dan cukup mengangkat nama kota ini.

Selain bawang merah, Brebes juga terkenal dengan telur asinya. Jika saat Anda mudik dan melewati kota Brebes pasti akan banyak melihat pedagang yang berjualan telur asin di sepanjang jalan raya.

Telur asin adalah masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan, makanan tersebut sangatlah mudah ditemui di kawasan Asia khususnya di restoran-restoran makanan Chinese food.

Konon, telur asin itu pertama kali diperkenalkan suami istri asal negeri bambu, China, In Tjiauw Seng dan Tan Polan Nio sekitar 1950.

Pada awalnya telur asin menjadi makanan yang eksklusif, karena pasangan suami istri itu memasarkan telur asin ke Jakarta. Mereka memproduksi secara terbatas dan menjadikan telur asin yang gurih dan lezat dikemas sebagai salah satu hidangan istimewa.

Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia beberapa pilihan kualitas telur asin, untuk saat ini masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada cangkang kulit telur.

Kualitas telur asin dengan nilai tinggi memiliki ciri-ciri kuning telur berwarna jingga terang, hingga kemerahan, jika digigit tidak mengeluarkan cairan, tidak berbau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Telur asin biasanya diproduksi dari telur bebek pelari, karena telur bebek pelari memiliki warna cangkang yang khas, yaitu berwarna biru.

Cara pembuatanya pun cukup unik telur bebek yang akan di asinkan harus dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu telur dilumuri dengan campuran yang dibuat dari bahan bubuk bata, garam yang banyak, dan abu gosok yang telah dicampurkan dengan air sehingga menjadi lembek.

Setelah itu lumuri telur yang sudah bersih menggunakan adonan tersebut dan didiamkan tanpa terkena sinar matahari selama 2 – 6 minggu tergantung kadar asin yang diinginkan.

Setelah didiamkan, telur direbus menggunakan api kecil hingga matang.

Telur asin yang masir lebih disukai oleh konsumen karena rasanya lebih nikmat saat dimakan.

Tekstur telur yang masih memiliki ciri kuning telur yang berwarna lebih pekat sampai jingga.

Pilihan lain selain telur mentah dan telur rebus adalah telur asin asap dan telur asin bakar.

Jangan lupa untuk mengetahui tanggal produksi telur asin yang akan dibeli. Pilih telur asin yang masih segar.

Tanggal pembuatan bisa dilihat di kotak kemasan. Isi perkemasan ada 10 biji dengan Harga telur asin mentah mulai dari Rp 35.000 per kemasan. Sedangkan telur asin rebus dijual mulai dari Rp 38.000 per kemasan.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here