Bogordaily.net– Beberapa wilayah di Amerika Serikat dilanda susu bayi langka dalam beberapa bulan terakhir. Walaupun produsen terus menggenjot produktivitas, tetapi hasilnya tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen.
Melansir Detik.com dari CNN, kekurangan jumlah susu formula bayi berkisar antara 2 persen hingga 8 persen di paruh pertama 2021. Nilainya lalu meningkat tajam saat memasuki bulan Juli. Levelnya bahkan sempat menyentuh angka 31 persen antara November 2011 sampai April 2022. Tiga minggu kemudian jumlahnya kembali naik menjadi 40 persen.
Di enam negara bagian di Amerika Serikat, lebih dari setengah dari stok susu formula bayi habis terjual sejak 24 April. Negara bagian tersebut adalah Iowa, South Dakota, North Dakota, Missouri, Texas dan Tennessee.
“Masalah ini diperparah oleh rantai pasok yang terhambat, penarikan produk, hingga inflasi historis,” kata CEO Datasembly Ben Reich, Senin, 9 Mei 2022.
Susu bayi langka ini pun mengakibatkan CVS and Walgreens, perusahaan yang bergerak di bidang Farmasi mengkonfirmasi jika mereka telah membatasi jumlah pembelian dalam sekali transaksi.
Narasumber dari Target, sebuah perusahaan ritel Amerika Serikat menyebut jika pembelian susu formula secara online dibatasi sebanyak empat buah sekali transaksi. Sementara pembelian langsung di toko Target tidak dibatasi.
Sementara itu foto yang menunjukkan kosongnya rak susu formula bayi di Walmart dibagikan di media sosial. Walmart membatasi pembelian sebanyak lima susu formula bayi per konsumen, meskipun hal ini belum dikonfirmasi langsung oleh pihak perusahaan.
Tersendatnya pasokan di Amerika diperparah dengan ditutupnya produsen susu formula bayi, Abbott Nutrition di Michigan oleh Food and Drug Administration. Sebanyak tiga brand susu formula bayi ditarik pada Februari lalu terkait infeksi bakteri, termasuk Salmonella.
Kini para orang tua pun disarankan untuk tidak membeli susu formula bayi dengan merk Similac, Alimentum dan EleCare yang diproduksi oleh perusahaan Abbott.***