Tuesday, 26 November 2024
HomeEkonomiPemerintah Akan Batasi Penggunaan BBM Jenis Pertalite

Pemerintah Akan Batasi Penggunaan BBM Jenis Pertalite

Bogordaily.net – Banyaknya masyarakat menengah keatas mengisi bahan bakar mobil menggunakan BBM jenis pertalite, pemerintah merencanakan pembatasan penggunaan BBM jenis pertalite dan solar.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah akan membuat regulasi yang mengatur dua hal, yakni kenaikan harga minyak dunia dan peralihan konsumen dari BBM non-subsidi ke BBM bersubsidi akibat disparitas harga.

“Di dalam Perpres tersebut tidak hanya BBM jenis Pertalite yang akan disempurnakan, satu lagi yang lebih krusial BBM jenis solar karena solar masih disubsidi meskipun subsidi per liter, tetapi harganya masih sangat murah kalau dibandingkan dengan solar nonsubsidi,” ujar Djoko dikutip dari Antara, Senin 30 Mei.

Pemerintah kini tengah merumuskan konsumen yang berhak menerima BBM bersubsidi.

Secara umum yang berhak menerima BBM bersubsidi adalah usaha kecil, usaha mikro, petani kecil yang lahannya di bawah dua hektare, dan kendaraan umum.

Saat ini, kata Djoko, harga solar bersubsidi hanya dijual Rp5.100 per liter. Sedangkan harga solar non-subsidi sudah mencapai hampir Rp13.000 per liter.

Djoko mengungkapkan, perang Ukraina dengan Rusia telah membuat harga minyak dunia melambung terkhusus gasoline, sehingga harga Pertamax di dalam negeri naik menjadi Rp12.500 per liter.

Sementara itu, pemerintah juga tidak menaikkan harga Pertalite yang membuat selisih harga BBM jenis penugasan ini juga serupa antara Solar dan Bensin.

Situasi itu yang membuat beban keuangan Pertamina semakin berat karena perseroan harus mengimpor sekitar 50 persen untuk bensin dengan harga yang tinggi.

Sementara harga jual produknya justru tidak naik sesuai harga keekonomian.

“Dua hal ini yang akan diatur lebih lanjut oleh Perpres yang baru tersebut,” kata Djoko.

Dia menambahkan, Solar adalah prioritas pertama yang akan pemerintah atur karena BBM jenis ini digunakan tidak hanya oleh kendaraan bermotor, tetapi industri-industri pertambangan dan perkebunan, hingga kapal-kapal besar.

Adapun Pertalite hanya terjadi pergeseran konsumen yang membuat volume penyalurannya bertambah.***

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here