BOGORDAILY – Kawasan Puncak Bogor tak pernah sepi dengan inovasi dalam dunia seks dan bisni lendir. Paling anyar di kawasan dingin itu kini ad varian baru prostitusi. Namanya, Vanila Girl. Dia adalah fenomena baru yang muncul dari dunia malam di Puncak Bogor menjadi primadona. Apa sih bedanya dengan wanita penghibur lain dan berapa tarifnya??
Vanila Girl yang tengah marak di lokalisasi tertua di Kabupaten Bogor yakni Gang Semen (GS) merupakan pelacur yang baru melahirkan dan sedang menyusui. Salah satu germo mengakui tarif yang dipatok untuk wanita terbaru itu lebih mahal, namun dijamin berbeda.
Meski tarifnya mahal, namun wanita tuna susila yang satu itu laris manis dan banyak diincar oleh pria hidung belang. Apa sih istimewanya ?
Germo bernama Maman mengatakan wanita yang direkrut menjadi Vanila Girl adalah yang baru melahirkan sebulan atau dua bulan. Selain itu wanita itu juga masih menyusui anaknya. Maman menyebut pelanggan bisa minum air susu seperti bayi.
Jumlah wanita pelacur yang menjadi primadona di Puncak Bogor itu masih sangat terbatas. Di Gang Semen, hanya terdapat sepuluh saja dari total 122 wanita tuna susila.
Fenomena baru pada bisnis esek-esek di Bogor itu baru muncul beberapa minggu lalu. Salah satu wanita malam mengaku baru sebulan terjun dan bekerja menjadi pelacur di Gang Semen.
Lantas berapa tarif yang dipatok pada Vanila Girl ? para pria hidung belang harus mengeluarkan uang sebesar Rp 350 ribu untuk mendapatkan primadona itu. Disebutkan tarif tersebut hanya selisih Rp 100 ribu dari yang biasa.
Dibalik primadona yang disandangnya, menjadi Vanila Girl lebih banyak resikonya. Karena habis proses persalinan jadi alat pribadinya lebih rentan terluka. Karena itu tidak jarang mereka mendapatkan perawatan dari dokter.
Salah seorang kupu-kupu malam bernisial S mengaku was-was kalau baru sebulan melahirkan. tapi kalau sudah dua bulan lebih sudah aman.