Bogordaily.net – Siapa yang tak tahu Ketoprak. Bentuk olahannya menyerupai pecel, namun bedanya isian dari pecel berupa sayuran hijau yang direbus sedangkan isian dari ketoprak adalah ketupat, bihun, tahu goreng, tauge, dan mentimun. Berikut, fakta tentang asal muasal ketoprak.
Kuliner ini biasa dijajakan oleh pedagang kaki lima dengan menggunakan gerobak pada saat malam hari. Namun seiring perkembangan zaman, kuliner ketoprak juga bisa kamu jumpai di pinggir-pinggir jalan yang ada di kota seluruh Indonesia. Salah satunya, di Jakarta.
Meski mudah ditemui di Jakarta, nyatanya cerita dibalik makanan ini masih dipertanyakan. Sebagian orang meyakini makanan ini menjadi salah satu makanan khas Betawi, suku mayoritas warga Jakarta.
Namun ada juga yang menyebut makanan ini berasal dari daerah Cirebon. Pendapat lain mengatakan, ketoprak justru berasal dari Jawa Tengah. Belum ada bukti pasti yang menegaskan bahwa satu di antara ketiga daerah itu menjadi asal lahirnya makanan ini.
Banyak pendapat soal dari mana nama makanan ini muncul. Ada yang menyebut makanan ini merupakan singkatan dari ketupat toge dan digeprak.
Sebaliknya, bisik-bisik lain menyebut penamaan ketoprak bermula ketika seorang pria yang ingin makan. Dia mengambil bawang putih, cabai rawit dan beberapa butir kacang, lalu digiling dengan ditambahkan sedikit air. Ditambah dengan ketupat dan toge.
Ketupat dan toge itu kemudian dicampurkan ke dalam gilingan kacang yang menjadi kuah. Setelah dia sajikan di piring, pria itu belum mempunyai ide menamakan apa makanannya itu.
Sambil terus berpikir, piring yang dipegang terjatuh dan bunyi ‘ketuprak’ Bunyi piring yang jatuh kemudian menginspirasinya memberikan nama untuk campuran ketupat, toge dan kuah kacang itu menjadi ketoprak. Lagi-lagi, belum ada yang memastikan benar tidaknya ragam pendapat itu.
Pastikan hal sepele ini tak banyak diperhatikan para pencinta ketoprak. Sebab kenikmatan makanan yang satu ini sudah terlalu mengacaukan konsentrasi kita.***