Monday, 25 November 2024
HomeNasionalJangan Dibiarkan, Ini 6 Cara Agar Anak Berhenti Berbohong

Jangan Dibiarkan, Ini 6 Cara Agar Anak Berhenti Berbohong

Bogordaily.net – Ada banyak alasan yang membuat anak berbohong. Fase ini wajar terjadi selama masa tumbuh kembangnya, tapi bukan berarti Anda jadi membiarkan anak suka berbohong. Berikut cara yang perlu dilakukan agar anak berhenti berbohong. Berbohong merupakan perilaku buruk yang sebaiknya dihindari oleh anak-anak. Berbohong juga cenderung akan menjerumuskan anak pada perilaku buruk lainnya.

Anak mulai mengenal tentang berbohong di umur 3 tahun dan hal ini meningkat seiring bertambahnya usia. Memasuki usia 4-6 tahun, anak sudah lebih pandai dalam menunjukkan ekspresi wajah dan nada suara ketika ia sedang berbohong.

Lantas, bagaimana orangtua harus menyikapi anak yang suka berbohong? Berikut cara yang perlu dilakukan agar anak berhenti berbohong.

1. Berikan Contoh yang baik

Anak selalu melihat contoh dari orangtuanya. Mereka akan meniru apa yang dilakukan orangtua sebagai orang terdekatnya. Maka jika orangtua terbiasa berkata jujur di rumah, anak juga lama-lama akan mengikuti kebiasaan tersebut.

Bagaimana jika Mama berbohong demi kebaikan? Sebaiknya kebiasaan ini dihentikan karena apa pun alasannya berbohong tetap merupakan perilaku yang buruk.

2. Memahami alasan anak berbohong

Umumnya alasan anak berbohong yaitu takut kesalahannya diketahui dan menghindari konsekuensinya. Selain itu, terdapat beberapa alasan lain misalnya ingin mendapat perhatian atau berusaha memperoleh keinginan yang belum terpenuhi.

Ada pula alasan anak berbohong agar ceritanya memiliki kesan lebih seru atau ia ingin terlihat keren dan hebat. Sebagian kebohongan bahkan dilakukan hanya untuk mengetahui respon orangtua.

3. Jelaskan bedanya kejujuran dan kebohongan

Sebagian anak belum memahami mengenai kejujuran karena ada anak yang suka menggunakan imajinasinya untuk bercerita. Agar anak mengetahui antara kenyataan dan fakta, Mama perlu memberi penjelasan mengenai kebohongan dan kejujuran.

Bantu anak untuk mengarahkan imajinasinya agar ia bisa membedakan apakah cerita itu adalah harapan atau kenyataan. Beri penjelasan kepada anak bahwa berbohong adalah perilaku buruk yang tidak patut dilakukan terutama jika alasannya adalah untuk menghindar dari hukuman.

4. Berikan peringatan

Ketika Mama mendapati anak berbohong, beri satu peringatan atau kesempatan untuk memperbaiki kesalahan mereka. Alih-alih memarahi anak, minta anak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian buat anak menyadari bahwa jika melakukan kebohongan lagi, anak akan menerima konsekuensi dari perilakunya.

5. Diskusikan Konsekuensi

Ketika anak berbohong, maka beri tahu anak tentang konsekuensi alami dari berbohong Jelaskan kepadanya, bahwa jika dia berbohong maka sulit bagimu sebagai orangtuanya untuk percaya padanya, bahkan ketika dia mengatakan yang sebenarnya.

Buat dia sadar, bahwa masyarakat atau orang-orang di sekitarnya tidak menyukai orang yang berbohong.

6. Jangan Pernah Panggil Anak Pembohong

Ini adalah hal yang paling penting yang harus diingat oleh semuaorang tua, karena jika kamu sampai mengatakan bahwa anakmu pembohong, itu akan membekas lama pada diri anak-anak. Dia memandang dirinya sebagai pembohong dan berperilaku serta bertindak sesuai dengan itu. Pernyataan seperti itu akan berdampak negatif pada kehidupan anak.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here