Bogordaily.net – Demokrasi dihadang Polisi. Itulah lontaran kalimat yang terucap dari puluhan mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) saat melakukan aksi demo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Istana Bogor, Kota Bogor.
Puluhan mahasiswa Unpak tersebut diminta mundur dan menjauh dari depan Istana Presiden, jika ingin melakukan atau menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, terkait kenaikan harga BBM.
Namun meski demikian, aspirasi atau tuntutan para mahasiswa itu tersampaikan dengan pengawalan ketat dari petugas gabungan.
Mereka menyampaikan aspirasi dekat Pos Polisi depan Istana Bogor di bawah guyuran hujan.
Pantauan Bogordaily.net, puluhan mahasiswa Unpak memakai pakaian serba hitam. Dan sempat bersitegang dorong-dorongan dengan petugas saat akan menyampaikan aspirasinya melalui toa atau pengeras suara.
Dan juga mereka membawa beberapa banner yang bertuliskan penolakan terhadap kenaikan harga BBM, yang dinilai membuat sengsara masyarakat Indonesia. Khususnya di Kota Bogor.
“Kami kondusif di sini, kami engga mau rusuh, mau menyampaikan aspirasi, tolak kenaikan BBM kepada Pemerintah, jangan halangi demokrasi di negara ini pak Polisi,” kata mahasiswa Unpak saat melakukan aksi demo di depan Istana Presiden, Kota Bogor, Rabu 7 September 2022.
Saat hujan mengguyur semakin deras, puluhan mahasiswa tersebut tetap berdiri tegak menolak kebijakan kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia.
Mahasiswa mengancam akan melakukan aksi dengan gelombang massa yang lebih besar, jika Pemerintah tak mendengarkan aspirasi rakyat Indonesia terkait kenaikan harga BBM.***
Muhammad Irfan Ramadan