Monday, 25 November 2024
HomeNasionalAplikasi Hadirr Rilis Data Tren Digitalisasi di Indonesia Pasca Pandemi (Infografis)

Aplikasi Hadirr Rilis Data Tren Digitalisasi di Indonesia Pasca Pandemi (Infografis)

Bogordaily.net – Aplikasi Hadirr (hadirr.com) yang selama ini dikenal sebagai aplikasi pemantau presensi dan produktivitas karyawan merilis data terkait tren peningkatan digitalisasi di Indonesia pasca pandemi COVID-19.

Data tersebut menunjukkan indikasi bahwa di tengah ancaman resesi global, tren digitalisasi di Indonesia terus meningkat, bahkan terus meluas ke daerah-daerah luar pulau Jawa. Data tersebut juga menunjukkan bahwa segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus menjadi motor penggerak percepatan digitalisasi di Indonesia.

Pembatasan mobilitas selama masa pandemi 2020-2021 membuat adaptasi penggunaan aplikasi pemantau produktivitas jarak jauh seperti Hadirr mengalami peningkatan yang signifikan. Namun ternyata tren peningkatan pengguna ini terus meningkat di tahun 2022 meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus berangsur menurun.

Selama tahun 2020 hingga 2021, data internal Hadirr menunjukkan bahwa jumlah titik presensi yang didaftarkan di dalam aplikasi Hadirr meningkat hingga 500%.

Kebiasaan masyarakat untuk digitalisasi proses finansial juga menunjukkan tren yang meningkat, diindikasikan oleh peningkatan jumlah klaim (reimbursement) yang juga meningkat di aplikasi Hadirr. Menariknya, peningkatan digitalisasi ini dimotori oleh perusahaan-perusahaan skala UMKM.

Afia Fitriati selaku CEO PT Fatiha Sakti (Fast-8) yang menaungi aplikasi Hadirr mengatakan bahwa data ini dapat menjadi indikasi potensi besar aplikasi-aplikasi dengan model bisnis Software-as-a-Service (SaaS) di Indonesia.

“Di masa sulit seperti sekarang, di mana sebagian besar perusahaan memotong anggaran pengeluaran, ternyata penggunaan aplikasi berbasis SaaS terus naik,” ujarnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa banyak pemilik bisnis, utamanya di sektor UMKM, merasa terbantu untuk menjalankan operasional mereka dengan aplikasi yang kami sediakan.” tambah Afia.

Data ini memberikan indikasi bahwa proses digitalisasi bukan hanya terjadi di kota-kota besar di pulau Jawa, namun justru semakin meluas ke luar pulau Jawa.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here