Bogordaily.net– Gejala diabetes sering kali tidak dirasakan. Penyakit ini baru diketahui setelah melakukan pemeriksaan gula darah. Penyakit ini termasuk umum terjadi di Indonesia. Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI, diabetes paling banyak dialami oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. Namun, hanya 30% yang menunjukkan gejala dan resmi terdiagnosis. Dilansir dari laman Hellosehat.com berikut beberapa ciri-ciri diabetes yang perlu diwaspadai.
Sering buang air kecil
Sering buang air kecil merupakan salah satu ciri-ciri diabetes. Gejala ini semakin kuat menandakan diabetes jika terjadi di malam hari, bahkan hingga membuat Anda sering terbangun tengah malam untuk ke toilet
Diabetesi cenderung sering buang air kecil karena gula darahnya sudah terlalu tinggi (hiperglikemia). Idealnya, gula darah akan disaring oleh ginjal dan diserap kembali ke dalam darah. Akan tetapi, kadar gula sudah terlalu tinggi membuat ginjal tidak bisa menyerap semua gula darah. Akibatnya, urine yang terbentuk di dalam ginjal akan mengandung banyak gula.
Mudah haus
Gejala diabetes yang khas adalah gampang haus. Rasa haus ini berbeda dengan haus biasanya karena tidak akan hilang meski Anda sudah minum. Pada kondisi normal, gula di dalam darah akan disaring ginjal dan diserap kembali ke dalam darah. Namun, jika kadar gula darah sangat tinggi, ginjal tidak dapat menyerap seluruh gula sehingga gula akan menumpuk di dalam urine.
Cepat lapar
Di dalam tubuh, makanan diubah menjadi glukosa. Glukosa kemudian akan digunakan sebagai sumber energi bagi setiap sel, jaringan, dan organ tubuh. Nah, hormon insulin bertanggung jawab untuk menjalankan proses ini. Pada diabetesi, terjadi masalah dengan produksi insulin atau kemampuan tubuh dalam merespons insulin. Akibatnya, proses perubahan glukosa menjadi energi pun terhambat. Kebutuhan energi Anda jadi tidak terpenuhi, sekalipun sudah makan.
Berat badan turun drastis
Menurut laman Cleveland Clinic, berat badan dikatakan turun drastis jika penurunannya kira-kira telah lebih dari 5% berat badan total Anda. Normalnya, tubuh akan menggunakan glikogen (glukosa) sebagai sumber energi. Namun, karena masalah insulin tak mampu memproses perubahan glukosa menjadi energi, tubuh mulai “mencari” sumber lain dari tubuh, yaitu lemak dan protein. Tubuh akan terus berusaha memecah lemak dan otot untuk dijadikan energi. Proses pemecahan otot dan lemak inilah yang membuat Anda mengalami penurunan berat badan dan membuat diabetesi menjadi kurus.
Kulit kering
Menurut American Diabetes Association, 1 dari 3 orang akan mengalami ciri-ciri diabetes seperti kulit kering dan gatal. Ini menunjukkan bahwa masalah pada kulit menjadi gejala yang umum pada diabetes. Kondisi ini terjadi karena tubuh Anda kehilangan banyak cairan lewat urine. Akibatnya, kulit pun jadi kehilangan kelembapan alaminya.
Luka yang susah sembuh
Infeksi, bekas gigitan serangga, memar, atau luka diabetes yang tak kunjung sembuh bisa jadi salah satu gejala diabetes. Ini karena gula darah yang tinggi menyebabkan dinding pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras. Akibatnya, aliran darah kaya oksigen dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat. Padahal, bagian tubuh yang mengalami luka sangat memerlukan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah supaya lekas sembuh.
Gangguan penglihatan
Kemampuan penglihatan memang terus menurun seiring bertambahnya usia. Namun, kadar gula darah cenderung tinggi yang disertai gangguan penglihatan perlu Anda waspadai. Gejala diabetes yang berhubungan dengan gangguan penglihatan yaitu mata kabur, buram, atau keruh. Keluhan seperti ini yang terjadi sejak usia muda bisa menjadi tanda komplikasi diabetes tipe 1.
Kesemutan
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kesemutan. Namun, dalam banyak kasus, kesemutan di tangan maupun kaki yang berlangsung lama dan berulang bisa menandakan kerusakan saraf akibat penyakit sistemik seperti diabetes. Dalam istilah medis, diabetes yang mengakibatkan kerusakan saraf ini disebut dengan neuropati perifer (neuropati diabetik).
Lemas dan sakit kepala
Pengidap diabetes tahap awal biasanya mengeluhkan gejala sakit kepala, badan lesu, dan tidak bertenaga. Ada dua faktor penyebab gejala-gejala ini, yaitu kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia). Selain akibat ketidakseimbangan glukosa darah, keluhan lemas dan sakit kepala juga bisa muncul karena insulin tidak bekerja dengan efektif atau produksi insulin mengalami gangguan.
Infeksi jamur atau bakteri
Pengidap diabetes pada umumnya memang rentan terkena berbagai jenis infeksi. Tidak hanya infeksi bakteri dari luka yang susah sembuh, terapi juga infeksi jamur. Pada wanita, gejala diabetes bisa diawali dengan infeksi jamur pada vagina. Gejalanya bisa meliputi gatal, nyeri, keputihan, dan rasa sakit saat berhubungan seks. Infeksi vagina ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida. Hal ini terjadi karena kadar glukosa darah yang tinggi menghambat sistem kekebalan tubuh dalam melawan bakteri dan jamur penyebab penyakit. Selain itu gula darah yang tinggi juga membantu pertumbuhan kuman-kuman tersebut.
Gusi merah dan bengkak
Sistem imun orang yang sehat mampu melawan bakteri di mulut. Namun, diabetesi lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imunnya lebih lemah. Hal ini mendukung pertumbuhan bakteri yang pesat sehingga menyebabkan infeksi gusi.***
(Riyaldi)
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV