Bogordaily.net – Fenomena Microburst jadi perhatian publik, setelah viral penampakan air terjun yang turun dari langit di Bekasi.
Kejadian itu terekam kamera yang memperlihatkan fenomena hujan deras bak air terjun dari langit terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
Fenomena alam itu kemudian disebut sebagai microburst.
Lantas apa arti fenomena Microburst yang terjadi di Bekasi tersebut? Benarkah air terjun bisa turun dari langit?
Microburst merupakan fenomena hujan deras disertai angin kencang yang bergerak secara vertikal. Fenomena ini terjadi karena dipengaruhi kehadiran awan cumulonimbus.
Menurut Kabid Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, microburst merupakan fenomena downburst dalam skala lebih kecil. Kedua fenomena ini memiliki kemiripan.
Sementara itu, prakirawan cuaca senior BMKG, Reifda Novikarany, mengatakan downburst adalah sistem angin kencang secara vertikal ke bawah dan terjadi dalam waktu yang singkat yang timbul dari awan jenis kumulonimbus. “Downburst memiliki daya rusak yang tinggi, karena terjadi dengan kecepatan yang tinggi dalam durasi yang singkat dan biasanya disertai dengan hujan, sehingga ketika terjadi di wilayah pemukiman dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur,” kata Reifda saat dimintai tanggapan, Rabu 9 November 2022.
Meski sama-sama timbul dari awan jenis kumulonimbus dan bersifat merusak, fenomena downburst berbeda dengan angin puting beliung. “Kalau puting beliung bentuknya memutar seperti spiral atau belalai yang turun dari awan ke permukaan, sedangkan downburst bentuknya lebih menyebar dan hembusan anginnya kencang secara vertikal dari dasar awan,” katanya.
Reifda mengatakan fenomena downburst cukup sulit dideteksi dan diprediksi. Sama seperti puting beliung, fenomena downburst terjadi dalam skala waktu yang singkat hingga dalam satuan beberapa menit saja. Fenomena ini juga sulit diprediksi lokasi dan waktu kejadiannya karena sifat kejadiannya yang lokal. BMKG mengimbau warga mewaspadai downburst.
“Ketika mendapati adanya pertumbuhan awan yang sudah berwarna gelap dan menjulang tinggi, karena jenis awan tersebut dapat dipastikan jenis kumulonimbus yang biasanya dapat menyebabkan terjadinya hujan lebat disertai kilat/petir bahan bisa menimbulkan angin kencang/puting beliung/downburst,” urainya.***
Copy Editor: Riyaldi
Simak Video Lainnya dan Kunjungi Youtube BogordailyTV