BOGORDAILY – Sampah menjadi masalah serius yang dihadapi Kebun Raya Bogor. Sampah plastik dan kaleng di tempat wisata yang akan menginjak usia 200 tahun itu menyumbang rata-rata 10 ton sampah tiap tahunnya.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko mengatakan, sampah-sampah tersebut berasal dari pengunjung Kebun Raya Bogor. Didik menganggap, pengunjung Kebun Raya Bogor belum memiliki kepedulian dan kesadaran.
Didik menjelaskan, jumlah sampah plastik dan kaleng di Kebun Raya Bogor cukup signifikan. Rata-rata terkumpul 10 ton sampah per tahun. Jumlah itu terus meningkat setiap tahunnya, bahkan bisa lebih dari 10 ton.
“Setiap tahunnya 10 ton sampah plastik dan kaleng terkumpul di sini (Kebun Raya Bogor). Kondisi itu merusak keindahan serta kebersihan dan kerapihan,” ungkap Didik, Minggu (26/2/2017).
Sebagai bentuk kepedulian, sambung Didik, pihaknya bertekad mengambil peran untuk program nasional Indonesia Bebas Sampah tahun 2020.
Ia mengajak sejumlah komunitas lingkungan hidup untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah dan mendaur ulang sampah menjadi hasil karya yang bermanfaat.
“Kita tentu sangat berharap sampah-sampah ini dapat ditekan dan dimanfaatkan, serta yang tidak kalah penting akan semakin menyulut perkembangan bank sampah dan komunitas-komunitas peduli sampah dengan program 3R (reduce, reuse, recycle) di Kota Bogor”, jelasnya.
Ia berharap, Pemerintah Kota Bogor juga ikut terdorong memiliki program istimewa untuk mengatasi masalah sampah perkotaan.
“Bandung misalnya, memiliki GPS (Gerakan Pungut Sampah). Depok Zero Waste dengan Partai Ember (ekonomis, mudah dan bersih),” kata dia. (kom)