BOGOR DAILY- Bukannya ke sekolah, sejumlah siswa justru sengaja bolos dari jam pelajaran. Jumat (17/3), pagi itu, sejumlah pelajar tampak kumpul-kumpul di Stadion Pakansari sambil asyik selfie di stadion kebanggaan warga Kabupaten Bogor ini.
Pantauan Metropolitan, sejak pukul 08:00 WIB para pelajar SMA dan SMP sudah terlihat di sekitar Stadion Pakansari. Mereka terlihat sibuk duduk-duduk hingga berfoto selfie di deretan huruf raksasa yang menyusun nama Stadion Pakansari.
Pelajar yang didominasi kaum lelaki itu rata-rata membawa kendaraan roda dua yang diparkirkan di bahu jalan lingkar Stadion Pakansari. ”Mereka sudah biasa (bolos, red). Lihat saja itu, tiap pagi pasti sudah ada yang ke sini. Kebanyakan mereka foto-foto dulu di tulisan Pakansari terus nongkrong di warung,” kata pedagang warung, Sumiati (38).
Menurut dia, kedatangan anak-anak sekolah itu ke stadion memang untuk kabur dari jam pelajaran. Sebab meskipun ingin berolahraga, seharusnya mereka mengenakan pakaian olahraga yang sudah disediakan sekolahnya masing-masing.
”Kalau mereka olahraga harusnya pakai baju olahraga. Itu buktinya pakai seragam abu-abu,” ucapnya. Ia melanjutkan, pelajar yang biasa kabur dari sekolah ini bukan hanya dari tingkat SMA. Pelajar tingkat SMP pun banyak yang melakukan hal tersebut.
”Anak SMP juga ramai di sini. Kebanyakan rombongan gitu sekali datang. Kalau yang pacaran nggak usah diomong, pasti ada saja. Cuma jam sepuluh ke atas mereka datangnya,” lanjut dia.
Namun demikian, sambung dia, kedatangan para pelajar ini turut menambah pundi-pundi penghasilan untuk para pedagang. Sehingga, tak ayal para pedagang sulit melakukan pengusiran. ”Mau diusir tapi kedatangan mereka menambah penghasilan saya. Ya mau gimana lagi,” ujarnya seraya tersenyum.
Menanggapi hal itu, Kasatpol PP Kabupaten Bogor Herdi mengaku akan menindak para pelajar tersebut. Sebab sejak jauh-jauh hari, persoalan itu sudah menjadi target pihaknya. ”Memang itu sudah jadi target kita. Jadi pantauan kita sekarang,” kata Herdi.
Menurut Herdi, penindakan ini dilakukan sesuai Perda Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2015 tentang ketertiban umum (tibum). Sehingga, para pelajar yang tertangkap basah bolos akan diberi sanksi pemanggilan orang tua. ”Sanksi biasanya kita panggil orang tua mereka dan mereka membuat surat pernyataan. Kita lebih melakukan pembinaan saja,” ucap dia.
Atas dasar ini juga ia meminta orang tua murid dan sekolah dapat bekerja sama menekan perlakuan tak baik ini. Sebab, pencegahan awal bisa dilakukan orang terdekat dari para pelajar itu sendiri. ”Kami harap guru tidak hanya mengajar saja. Sebab, mereka juga sebagai tenaga pendidik yang berperan membentuk pelajarnya menjadi baik dan teladan,” pungkasnya. (met/bd)