Monday, 20 May 2024
HomeKota BogorPenanganan Stunting di Kota Bogor, Bima Arya Tekankan Hal Ini

Penanganan Stunting di Kota Bogor, Bima Arya Tekankan Hal Ini

Bogordaily.net – Soal penanganan di Kota , Wali Kota Bima Arya Sugiarto menekankan kepada semua pihak untuk aktivasi tim pendamping keluarga. Selain itu, ia juga mendorong kelembagaan posyandu agar betul-betul aktif.

Oran nomor satu di Kota tersebut juga meminta agar menjadikan posyandu sebagai garda terdepan untuk stunting dan ketahanan keluarga, khususnya di wilayah masing-masing.

“Sosialisasi deteksi dan pencegahan pernikahan dini, PKH harus jelas dan evaluasi validasi data. Urban farming lebih dimaksimalkan agar bisa menjadi solusi sebagai sumber makanan bergizi,” kata Wali Kota Bima Arya.

Kemudian, kata Bima, aktivasi Dasawisma dipastikan dan angkanya harus realistis. Konsep sosialisasi dan edukasi yang tepat serta mudah dimengerti warga.

Serta, kolaborasi dengan organisasi profesi maupun korporasi dapat dilakukan guna membantu memberikan edukasi serta pembinaan bagi masyarakat.

“Dari seluruh pencegahan stunting ada satu yang paling menentukan. Berdasarkan persentase strategi dan upaya yang dilakukan dalam percepatan,” jelas Bima.

Politisi PAN tersebut menerangkan, penanganan stunting memperlihatkan gizi spesifik berkontribusi 30 persen, merupakan salah satu penentu pencegahan stunting.

Kemudian gizi sensitif berkontribusi 70 persen, dimana kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dengan sasaran masyarakat umum dan bersifat jangka panjang.

Sementara itu, Wakil Wali Kota , Dedie A. Rachim mengingatkan, berdasarkan penelitian kohort selama 5 tahun oleh Kementerian Kesehatan tentang tentang gaya hidup, pola makan dan kebiasaan sehari-hari yang hasilnya warga Kota secara keseluruhan menderita 4 penyakit.

Empat penyakitnya yaitu diabetes, hipertensi, jantung dan stroke. Selain itu kurang mengkonsumsi buah dan sayur serta tidak suka makan berprotein tinggi.

“Hasil dan rekomendasi yang disampaikan berkorelasi dengan tingkat intelegensi anak maupun aspek lain yang bisa dikatakan menjadi asal muasal stunting,” ujar Dedie.

Ketua TP PKK Kota Yane Ardian menambahkan, untuk mendukung sepenuhnya penanganan stunting,

ia berencana memanfaatkan dan menduplikasi konsep Sekolah Ibu dalam program Sekolah Sehat berkolaborasi dengan RSUD Kota dan Dinas Kesehatan Kota .

“Diharapkan dengan Sekolah Sehat masyarakat bisa melakukan pola asuh dalam keluarga dan tim pendamping keluarga,” tutup Yane

(Muhammad Irfan Ramadan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here