BOGOR DAILY– Situasi menegangkan di depan Wisma Latimajong, Jalan Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (27/4/2017). Ratusan polisi berseragam dengan peralatan, lengkap dengan water canon dan baracuda disiagakan.
Hal tersebut merupakan antisipasi dari eksekusi lahan Wisma Latimajong yang sudah dibeli oleh Yayaysan Al Ghazali Bogor. Sempat terjadi gesekan antar mahasiswa dengan polisi yang datang. Gesekan tersebut seperti pantauan di lapangan pukul 15.00 WIB, terjadi setelah pihak Pengadilan Negeri Bogor membacakan putusan.
Ketika petugas hendak masuk ke dalam wisma, mahasiswa mencegah menggunakan bambu dan peralatan lain.
Tak hanya itu saja, polisi juga sempat menyemprotkan air dari mobil water canon sebanyak dua kali ke arah mahasiswa.
Selama pembacaan itu, arus kendaraan dari arah Jalan Merdeka menuju Jalan Semeru Kota Bogor ditutup. Sampai pukul 15.30 WIB, situasi sudah terlihat kembali normal.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah mahasiswa menolak eksekusi yang akan dilakukan di Wisma Mahasiswa Latimajong , Jalan Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor.
Menurut Penasehat IKAMI Sulawesi Selatan, Andi Arfal, penolakan itu dilakukan atas dasar proses hukum yang sampai saat ini masih berjalan.
Pasalnya, Pengadilan Negeri Bogor hari ini berencana untuk mengeksekusi lahan tersebut.
“Kita taat hukum, makanya kita minta proses eksekusi ini ditunda, karena kan masih ada proses hukum yang sedang berlangsung, kita juga sudah ajuka PK,” jelasnya
Dalam aksi itu, sejumlah mahasiswa menyuarakan aspirasinya lewat tulisan di sejumlah spanduk panjang.
Andi menekankan ini merupakan aksi damai untuk penolakan proses eksekusi.
“Ini aksi damai, kita lakukan ini secara damai, kita ingin agar proses hukum ini selesai,” ujarnya.
Ini videonya:
(bd)