BOGOR DAILY– Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan rencana pengamanan, pengaturan dan rekayasa arus lalu lintas terkait aksi massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), di Masjid Istiqlal dan Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, hari ini, 5 Mei atau dikenal aksi 5/5.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, dalam rangka menciptakan dan membangun situasi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) terkait kegiatan aksi simpatik 5/5 di MA, Ditlantas Polda Metro Jaya bersama dengan instansi lain merencanakan pengaturan dan rekayasa lalu lintas. “Diharapkan seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar, aman dan terkendali,” ujar Budiyanto, di Jakarta, Jumat (5/5).
Dikatakannya, kendaraan massa aksi dari arah Barat seperti Tangerang dan Banten diarahkan melalui jalur Tomang – Jalan Raya Biak – Harmoni – Jalan Juanda – Pasar Baru – Gedung Kesenian – Katedral – Jalan Pejambon – Masjid Istiqlal. “Massa yang datang dari Bekasi akan diarahkan lewat jalan Tol Wiyoto-Wiyono arah Cempaka Putih – keluar Off Ramp Cempaka Putih – Letjen Suprapto – Senen Raya – Lapangan Banteng – Pejambon,” ungkapnya.
Ia menambahkan, massa yang datang dari arah Selatan (Bogor dan Depok) diarahkan melalui jalan Tol Jagorawi, kemudian masuk Tol Dalam Kota MT Haryono – keluar Off Ramp Tegal Parang – Rasuna Said.- Menteng – Medan Merdeka Selatan – IRTI. “Bisa juga diarahkan lewat Tol Dalam Kota Gatot Subroto – Tomang – Jalan Suryo Pranoto – Harmoni – Jalan Pos -Jalan Pejambon,” katanya.
Budiyanto menyebutkan, Ditlantas Polda Metro Jaya menurunkan 620 personel lalu lintas untuk melakukan pengamanan, pengaturan dan rekayasa arus di lapangan. Apabila dibutuhkan 220 personel cadangan juga telah disiapkan untuk mem-back up.
Ia menuturkan, kendaraan massa akan diarahkan ke kantong-kantong parkir yang telah ditentukan seperti Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, IRTI dan Lapangan Banteng.
Adapun kapasitas parkir di Gelora Bung Karno yakni 500 unit bus, 1.000 unit mobil dan 2.000 unit sepeda motor. Sementara kapasitas parkir di Lapangan Banteng 100 bus, 150 mobil dan 1.000 sepeda motor. Sedangkan Masjid Istiqlal 30 bus, 100 mobil dan 500 sepeda motor. “Kapasitas parkir IRTI: 30 bus, 100 mobil dan 500 sepeda motor,” jelasnya.
Budiyanto melanjutkan, Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga telah menyiapkan rekayasa alih arus lalu lintas di sekitar Istana Negara atau MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Berikut rencana alih arusnya:
1. Arus dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke kiri ke Jalan Juanda.
2. Arus dari Lapangan Banteng menuju Jalan Veteran dialihkan ke kanan Jalan Pos.
3. Arus dari Jalan Gunung Sahari menuju Jalan DR. Sutoyo diluruskan ke Jalan Senen Raya.
4. Arus dari Jalan Senen Raya menuju Jalan Budi Utomo diluruskan ke Jalan Gunung Sahari.
5. Arus dari Jalan Medan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Utara dialihkan menuju Jalan Perwira.
6. Arus dari Simpang Senen menuju RSPAD diluruskan ke Jalan Senen Raya-Jalan Wahidin.
7. Arus dari Cikini Raya menuju M Ridwan Rais dialihkan ke kanan Jalan Kwitang Raya.
8. Arus dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih atau Tanah Abang.
9. Arus dari Abdul Muis diluruskan ke Jalan Harmoni.
10. Arus dari Abdul Muis menuju Museum diluruskan ke Jalan Fachrudin begitu juga sebaliknya. (beritasatu)