Monday, 25 November 2024
HomeBerita5 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Berbagai Penjuru Dunia

5 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Berbagai Penjuru Dunia

Bogordaily.net – Berikut ini, beberapa tradisi unik sambut bulan Ramadan di berbagai dunia. Ada banyak sekali tradisi Ramadan yang bisa ditemui di negara-negara lain yang mungkin tak bisa kamu temui di Indonesia.

Di Indonesia sendiri ada beberapa tradisi yang dilakukan saat menjelang hingga tibanya bulan Ramadan, seperti tradisi nyekar, padusan, hingga membagi-bagikan bingkisan makanan ke keluarga dan kerabat terdekat.

Tak hanya di Indonesia, di negara lain di berabagai belahan dunia juga menggelar berbagai tradisi unik untuk menyambut Ramadan dengan tradisi dan cara yang berbeda.

Nah, berikut ini adalah lima tradisi menyambut Ramadan di beberapa negara yang harus kamu tahu!

1. Haq al Laila di Uni Emirat Arab

Tradisi ini secara konsep mirip dengan trik-or-treat dari budaya Barat. Haq al laila dilakukan pada 15 Sya’ban, yakni bulan sebelum Ramadhan. Pada hari itu, anak-anak di Uni Emirat Arab akan berkeliaran di lingkungan sekitar mereka dengan mengenakan pakaian cerah dan mengumpulkan permen serta kacang-kacangan dalam tas jinjing yang disebut kharyta

Itu dilakukan sembari melantunkan lagu-lagu tradisional lokal. Nyanyian Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang artinya ‘Berikan kepada kami dan Allah akan membalasmu dan membantumu mengunjungi Rumah Allah di Mekkah’, bergema di jalan-jalan saat anak-anak dengan penuh semangat mengumpulkan hadiah mereka.

Di Uni Emirat Arab, perayaan ini dianggap sebagai bagian integral dari identitas nasional Emirat. Perayaan ini punya nilai kesederhanaan dan menekankan pentingnya ikatan sosial yang kuat dan nilai-nilai kekeluargaan.

2. Aktivitas Nafar di Maroko

Selama Ramadhan, warga di Maroko akan melihat nafar, yakni sekelompok town crier yang mengenakan pakaian tradisional gandora, sandal, dan topi, menandai awal fajar dengan melodinya. Nafar menyusuri jalan sembari membunyikan terompet sebagai upaya membangunkan masyarakat untuk sahur.

Tradisi yang menyebar dari Timur Tengah hingga Maroko ini sudah ada sejak abad ketujuh, ketika seorang sahabat Nabi Muhammad berkeliaran di jalan saat fajar menyanyikan doa-doa yang merdu. Ketika musik nafar menyapu seluruh kota, hal itu disambut dengan rasa syukur dan terima kasih.

3. Lentera warna-wani di Mesir

Setiap tahun, orang-orang Mesir menyambut Ramadhan dengan fanous, yakni lentera berwarna-warni yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci tersebut. Meskipun lebih bersifat budaya daripada agama, tradisi ini sangat terkait dengan bulan suci Ramadhan dengan membawa makna spiritual.

Kisah asal-usulnya berbeda-beda, tetapi sebuah versi yang paling terkemuka menyebutkan tanggal kelahiran fanous pada suatu malam selama Dinasti Fatimiyah, ketika orang Mesir menyapa Kekhalifahan Al-Muizz li-Dn Allah saat dia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan.

Untuk menyediakan pintu masuk yang terang bagi imam, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin dengan bingkai kayu di jalan-jalan yang gelap. Seiring waktu, struktur kayu ini berkembang menjadi lentera berpola dan sekarang ditampilkan di seluruh negeri, menyebarkan cahaya selama bulan suci.

4. Penabuh gendang di Turki

Lebih dari 2.000 penabuh gendang akan berkeliaran di jalanan Turki. Penabuh gendang ini akan menggunakan kostum tradisional Ottomman, termasuk fez (peci khas Turki) dan rompi yang dihiasi motif tradisional.

Saat mereka berkeliling dengan davul (gendang Turki berkepala dua), warga untuk memberi mereka tip atau bahkan mengundang mereka untuk berbagi makanan sahur.

5. Tradisi Padusan di Indonesia

Beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki tradisi bersuci yang disebut dengan padusan (artinya mandi dalam bahasa Jawa).

Padusan dilakukan dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air lainnya. Makna padusan adalah menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut Ramadan.

Tujuannya agar saat Ramadan, umat Islam dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir dan batin.

Itulah tadi beberapa tradisi unik sambut bulan Ramadan di berbagai dunia. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here