Bogordaily.net– Doa niat puasa Ramadhan berikut ini dibaca saat umat Muslim akan melaksanakan ibadah di bulan suci.
Bulan Ramadhan segera tiba. Umat Islam di seluruh penjuru dunia akan melaksanakan amalan wajib dan sunah di bulan yang penuh berkah. Salah satu kewajiban di bulan Ramadhan adalah melaksanakan puasa.
Saat akan menjalani ibadah puasa, niat puasa menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Hal ini mengingat niat merupakan syarat sahnya puasa dan termasuk rukun puasa.
Dikutip dari NU Online, lafal atau doa niat puasa Ramadhan ada beberapa versi yang bisa dipilih. Berikut enam lafal niat yang bisa dibaca.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Kata “Ramadhana” merupakan mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda baca akhirnya berupa fathah, sedangkan kata “sanati” diakhiri dengan tanda baca kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanata lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Lafal niat di atas termaktub dalam Kitab Asnal Mathalib. Kata “Ramadhana” pada niat di atas menjadi mudhaf ilaihi sehingga dibaca khafadh dengan tanda fathah, sedangkan kata “sanata” diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāni hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”
Lafal niat di atas dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Kata “Ramadhani” dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya. Sementara kata “sanati” diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas musyar ilaih kata “hādzihi” yang menjadi mudhaf ilaihi dari “Ramadhani”.
Baca Juga: Niat Mandi Sebelum Puasa Ramadan, Baca Doa Ini
Artinya, “Aku berniat puasa bulan Ramadhan.”
Nawaitu shauma ghadin min/’an Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.”
Lafal di atas diambil dari dari Kitab I’anatut Thalibin.
Nawaitu shaumal ghadi min hādzihis sanati ‘an fardhi Ramadhāna
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.”
Niat tersebut dikutip dari Kitab Asnal Mathalib.
Waktu untuk membaca niat puasa Ramadhan
Waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan yaitu dikerjakan pada malam hari. Hal ini merujuk pada Mazhab Syafi’i dan diterangkan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya yang artinya:
“Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” demikian ditulis Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam kitab Hasyiyatul Iqna’, Juz II.***