BOGOR DAILY– Banyak orang terkaget-kaget ketika Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito dicokok KPK. Salah satunya Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.
Politikus PKB itu seolah masih tak percaya Sugito terjaring OTT KPK karena diduga menyuap auditor BPK. Sebab, Sugito selama ini menjadi mitranya dalam menjalankan program antikorupsi di Kemendes.
“Pak Sugito itu selama ini ada di garda terdepan dalam memerangi korupsi di kementerian ini, banyak dimusuhi orang tidak benar,” ujar Eko saat ditemui di kantornya kemarin (27/5).
Menurut Eko, sebagai Irjen, Sugito punya banyak inovasi. Di antaranya, memelopori program agen perubahan birokrasi. Ironi kian menyeruak karena Sugito adalah orang yang membentuk sekaligus memimpin Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) di internal Kemendes. “Makanya, saya kaget sekali (dia terjerat kasus korupsi, Red),” katanya.
Eko menambahkan, selama Sugito menjadi Irjen, indeks akuntabilitas kinerja Kemendes naik dari kategori C ke B. Rating serapan anggaran juga membaik dari peringkat ke-78 dari total 86 kementerian dan lembaga (KL) menjadi ke-15 pada 2016.
Menurut Eko, di internal Kemendes, perbaikan integritas dan akuntabilitas menjadi prioritas. Bahkan, sejak menjabat pada Juli 2016, sudah tiga kali dia memfasilitasi KPK untuk memberikan pembinaan terhadap seluruh pejabat eselon 1 dan 2 di Kemendes.
Sebagai bentuk komitmen mendorong akuntabilitas, Eko mempersilakan KPK untuk menyelidiki seluruh satuan kerja (satker) di lingkup Kemendes. “Lihat saja, enam jabatan eselon 1 kami masih kosong, itu karena saya memang ketat sekali soal integritas,” ujarnya.
Terkait kemungkinan BPK akan mengkaji lagi status wajar tanpa pengecualian (WTP) yang sudah diberikan untuk laporan keuangan Kemendes 2016, Eko menyerahkan sepenuhnya kepada BPK. “Silakan kalau mau diperiksa lagi,” ucapnya.
Dalam waktu dekat, Eko berencana meminta izin KPK agar diperkenankan menemui Sugito untuk mengklarifikasi apa saja kesepakatan dengan auditor BPK serta dari mana uang yang digunakan untuk menyuap. “Saya juga sudah perintahkan Dharma Wanita Kemendes untuk menemani keluarga Pak Sugito. Rumah beliau kecil, ada di gang sempit,” ujarnya.
Di lingkungan pegawai Kemendes, Sugito juga dikenal sebagai sosok sederhana. Sebagian besar staf dan pegawai Kemendes PDTT mengenal Sugito memiliki kepribadian baik dan dekat anak buahnya. Baik itu staf aparatur sipil negara (ASN) maupun pegawai honorer. “Dia perhatian sama anak buah,” ujar salah seorang staf Kemendes PDTT yang namanya enggan dipublikasikan kemarin.
Bagi beberapa staf, pria yang pernah menuntut ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga terkenal sederhana. Misalnya, saat pejabat-pejabat ingin mengundang ustad-ustad terkenal untuk pengajian, Sugito yang tinggal di daerah Bojonggede, Bogor, itu justru mengusulkan ustad-ustad sederhana.
“Ah, ustad-ustad di TV itu sudah kaya. Kita undang ustad-ustad yang biasa mengisi acara di masjid saja,” kata staf tersebut menirukan pernyataan Sugito di hadapan pejabat-pejabat Kemendes sebelum puasa beberapa waktu lalu (Jawapos)