BOGOR DAILY– Kepergian Yana Zein untuk selamanya pada Kamis (1/6) meninggalkan duka yang begitu mendalam untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Yana pun sempat disemayamkan di rumah duka RS Fatmawati sebelum dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Namun, suasana duka itu harus diwarnai dengan sedikit keributan tatkala ayah kandung Yana datang dan menolak dengan keras tata cara pemakaman Yana yang berlangsung secara Kristen. Perdebatan antara kedua orang tua Yana pun langsung mewarnai suasana duka tersebut.
Menurut Nurzaman, sejak lahir Yana memeluk agama Islam.
“Saya memberikan informasi atas nama anak saya namanya Suryana Nurzaman zein. Saya adzankan telinga dia (waktu lahir) dan saya ajarkan dia puasa dan mengaji. Kalau anak saya meninggal masuk Kristen itu nihil, saya ke sini datang dari Sumatera langsung ke sini, niat saya untuk mengembalikan anak saya dari Kristen menjadi Islam,” tegas Nurzaman dengan nada tinggi.
Namun, hal tersebut langsung dibantah ibu kandung Yana, Swetlana Zein. Ia mengungkapkan bahwa sejak Yana masih kecil, Nurzaman meninggalkan keluarga mereka dan tak pernah sedikitpun mengurus anak mereka.
Swetlana mengklaim ia memiliki bukti-bukti bahwa Yana telah menganut ajaran agama Kristen.
“Saya ibunya, saya punya bukti kalau KTP dia Kristen. Waktu sakit keras, Yana bilang ‘tolong kalau ada apa-apa, saya mau dikuburkan secara Kristen’. Agama semua sama, saya kira Yana berhak memilih. Yana juga ada tanda tangan sendiri kalau dia jadi Kristen,” ungkapnya
“Sekarang kalau mau diubah gimana? Anak saya sudah dikasih formalin, sudah didoakan secara Kristen. Ini nanti hancur anak saya, Kristen enggak diterima, muslim enggak diterima. Ke mana anak saya pergi nanti?” lanjutnya
Namun, keadaan pun semakin memanas, saat Nurzaman melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran di sebelah peti jenazah Yana. Ibunda Yana pun langsung menjerit histeris. “Kamu enggak pernah urus anak saya. Kamu tinggalkan anak saya. Kamu istrinya sepuluh. Kamu enggak pernah urus,” jeritnya kembali.
Di tengah suasana tersebut, salah seorang tamu yang berada di dekat peti jenazah Yana, mengatakan bahwa dia melihat air mata yang mengalir di pipi Yana. Wanita tersebut ikut berdoa di samping mendiang Yana. “Mbak, coba itu direkam deh, Yananya nangis,” kata wanita tersebut kepada wartawan yang berjarak sekitar 2 meter.