BOGOR DAILY– Asworo (33), masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel setelah ditangkap di Lampung. Asworo diduga merupakan pembunuh tunggal calon istrinya, Chatrina Wiedyawati alias Wiwit (30).
Dari sumber yang dilansir merdeka.com, motif pembunuhan itu diduga karena Asworo bingung tidak punya uang untuk persiapan pernikahannya dengan korban pada September 2017. Apalagi dirinya baru mengetahui saldo di rekening milik korban hanya sekitar Rp 700-an ribu saja.
Pusing dengan saldo uang yang tak diharapkan karena di luar dugaan, Asworo mulai kesal dan akhirnya merencanakan pembunuhan. Dia pun berpura-pura mengajak tunangannya terbang ke Yogyakarta untuk melakukan pre-wedding.
Rencana jahat mulai dia lancarkan saat itu. Asworo menjemput korban di indekosnya kawasan Prabumulih, Minggu (7/5). Sebelum terbang, Asworo mengajak korban menginap di Hotel Aza Palembang.
Namun Asworo tidak ikut menginap di kamar itu. Namun, dia justru pulang ke mess tempatnya bekerja di kawasan Ilir Timur II Palembang.
Keesokan harinya, Asworo kembali ke hotel untuk menjemput Wiwit menggunakan mobil yang disewanya. Lantas, dia mengajak korban ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang untuk terbang ke Yogyakarta.
Ternyata, Asworo belum memesan tiket pesawat. Padahal, mereka rencanakan ke Yogyakarta pada hari itu juga. Akhirnya mereka memutuskan menuju ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dengan mengendarai mobil Innova hitam yang disewanya di kawasan Kebun Sayur, Kecamatan Sukarami, Palembang, (8/5).
Sambil mengemudi, Asworo menonjok wajah tunangannya yang duduk di sampingnya. Dengan emosi, Asworo mengambil kunci setir dan memukuli korban berkali-kali.
Dalam kondisi kritis dan terluka parah, korban sempat mengingatkan Asworo dengan menyebut nama seorang Romo (panggilan pemuka Katolik). Namun, Asworo justru brutal memukuli tunangannya itu.
“Ingat Romo mas,” demikian kata korban saat berlumuran darah seperti ditirukan sumber di kepolisian.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, Asworo kini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mengetahui kronologis dan motif pembunuhan.
“Sekarang lagi diperiksa intensif tentang motifnya,” ungkap Agung, Selasa (13/6).
Untuk diketahui, jasad Wiwit ditemukan di semak-semak kawasan Jalan Sukabangun II, Kelurahan Sukajaya, Sukarami, Palembang, Kamis (11/5). Jenazah korban telah membusuk dan sulit dikenali. Di tubuhnya terdapat luka di kepala, bagian depan dan belakang akibat benda tumpul. Ada juga luka di wajah dan langit-langit mulut.
Wiwit rencananya akan menikah dengan Asworo pada September 2017. Mereka menjalin hubungan asmara saat bertemu di gereja satu tahun lalu.
Wiwit sempat menghubungi keluarga untuk datang ke Yogyakarta bersama calon suaminya dengan tujuan menggelar preweding sehari sebelum hilang kontak. Dia meminta dijemput di bandara jika telah tiba. Namun begitu dijemput, Wiwit tak terlihat dan tidak masuk dalam manifes penumpang pesawat (merdeka)