BOGOR DAILY– Unit Transfusi Darah (UTD) PMI cabang Kota Bogor, Jawa Barat, kehabisan stok darah jelang Lebaran 2017, untuk itu masyarakat yang membutuhkan darah diharapkan membawa donor pengganti.
“Ini siklus tahunan, terjadi setiap Ramadan dan Tahun Baru, stok darah berkurang karena jumlah pendonor menurun,” kata dr Wisnu Hendratmoyo, dokter umum di UTD PMI Cabang Kota Bogor.
Menurut Wisnu, permintaan darah setiap harinya normal tidak terjadi peningkatan. Hanya saja pendonor berkurang, karena puasa banyak yang menunda untuk melakukan donor darah. Ia menyebutkan, normalnya setiap bulan UTD PMI menyediakan 3.000 kantong darah dari semua golong. Saat Ramadhan, stok berkurang hingga 1.500 kantong. Sehingga tidak bisa mensuplai semua kebutuhan darah.
UTD PMI Kota Bogor memiliki penerima donor rutin yakni pasien Thalasemia sekitar 300 orang yang wajib membutuhkan darah setiap bulannya. “Kita punya 100 pendonor tetap, hari biasa rutin mendonorkan darah. Tapi saat Ramadhan ini pendonor hanya 15 sampai 20 orang,” katanya.
Upaya untuk menambah stok darah telah dilakukan dengan melaksanakan donor darah ke sejumlah gereja, dan pusat perbelanjaan. Namun, belum mampu memenuhi pasokan. Menurut Wisnu, selama Ramadan, masyarakat bisa mendonorkan darah. Hanya saja, beberapa ada yang khawatir, karena sedang puasa takut terkena dehidrasi.
“Sebenarnya selama Ramadan tetap bisa donor, tapi ada tipsnya. Jelang waktu berbuka, atau malam hari setelah berbuka puasa,” katanya.
Sementara itu, karena stok darah di UTD PMI Kota Bogor sedang kosong terhitung hari ini pukul 10.05 WIB. Maka masyarakat yang membutuhkan darah harus membawa donor pengganti, untuk mendapatkan darah yang dibutuhkan. Dengan teknologi screening darah di UTD PMI Kota Bogor, dalam waktu beberapa jam, darah yang didonorkan bisa langsung dimanfaatkan, dengan syarat darah tersebut benar-benar aman bagi pasien.
“Strateginya begitu, karena saat ini stok benar-benar kosong. Kalau butuh darah harus diupayakan donor pengganti,” kata Wisnu