Saturday, 23 November 2024
HomeKabupaten BogorGara-gara Ini Banyak Calon Haji Asal Bogor Gagal Berangkat

Gara-gara Ini Banyak Calon Haji Asal Bogor Gagal Berangkat

BOGOR DAILY– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mulai memeriksa para calon jamaah haji. Namun, tak semua mendapatkan rekomendasi untuk berangkat.

Kabid Pencegahan Penularan Penyakit pada Dinkes Kabupaten Bogor Agus Fauzi menerangkan, 3.539 calhaj mulai Senin (3/7/2017) hingga Senin (17/7/2017) melakukan sejumlah pemeriksaan kesehatan. Namun, tujuh diantaranya direkomendasikan untuk menunda keberangkatan berhaji.

Menurutnya, kelengkapan kesehatan haji diantaranya memenuhi syarat dengan pendampingan, tidak memenuhi syarat sementara dan tidak memenuhi syarat.

Nah, untuk yang tidak memenuhi syarat atau yang menurut hasil pemeriksaan tidak bisa berangkat akan dipanggil dan dikoordinasikan dengan pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) nya.

“Kalau dari catatan kami yang tidak memenuhi syarat itu ada tujuh jamaah haji se-Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Ia menambahkan, calhaj yang tidak memenuhi syarat tersebut karena memiliki penyakit gagal ginjal sebanyak empat orang sehingga harus cuci darah dan tiga perempuan hamil.

Ia mengaku, Dinkes hanya merekomendasikan kepada mereka bahwa hasil pemeriksaan berdasarkan Permenkes 15 tahun 2016 tentang kelengkapan Istithaah untuk jamaah haji.

Menurutnya, keputusan dan teknisnya tetap ditentukan Kemenag dan KBIH. “Untuk wanita yang hamil sifatnya hanya ditunda keberangkatannya, mudah-mudahan tahun depan bisa. Sedangkan, untuk yang gagal ginjal selama masih harus cuci darah tentunya repot dan khawatir terjadi apa-apa saat menunaikan ibadah haji, kecuali sudah dinyatakan tidak perlu cuci darah dari dokter spesialis nya,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ada kemungkinan bertambah. “Kami berusaha semaksimal mungkin agar banyak calon jemaah yang bisa berangkat,” harapnya.

Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan di lima Puskesmas diantaranya Puskesmas Ciawi, Cimandala, Ciampea, Citeureup dan Cirimekar. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk calon jamaah haji kloter pertama yang akan berangkat pada 27 Juli mendatang. Sebelumnya, tercatat sebanyak 3.478 orang. Namun, saat ini ada penambahan kuota menjadi 3.539 orang setelah pelunasan.

“Kalau berdasarkan grafik yang kami susun banyaknya di kelompok usia menengah, yakni 30 hingga 50 tahun. Tetapi ada juga jamaah yang diatas 60 hingga 70 tahun,” imbuhnya.

Sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan, kata dia, calon jamaah haji akan diverifikasi terlebih dahulu. Apakah sebelumnya sudah diperiksa atau belum di puskesmas setempat. Jika sudah diverifikasi maka akan dilakukan pemeriksaan tensi darah dan penimbangan berat badan.

Setelah itu, kata Agus, khusus untuk wanita usia subur akan diarahkan untuk periksa laboratorium terlebih dahulu, seperti tes urine. Agar tidak ada ada jamaah haji yang hamil karena dikhawatirkan kondisinya nanti.

Setelah dari dokter pemeriksa barulah para calon jamaah haji ke penyuntikan meningitis. Selain itu, ada pula penyuntikan untuk influenza. Namun itu sifatnya petugas medis yang menawarkan.