BOGOR DAILY– Warga sekitar SDN IV Leuwiliang, Kabupaten Bogor digegerkan penemuan bungkusan yang diduga berisi bom, Rabu (5/7). Polisi berhasil mengidentifikasi paket berupa bungkusan berwarna merah berisi botol plastik.
Menurut saksi mata, bungkusan plastik merah itu berisi benda mirip panci terlilit lakban dan kabel. Eko Okta (50) yang merupakan guru melihat bungkusan paket tersebut di selasar belakang sekolah dan jarang dilewati orang dan tidak pernah melihat tumpukan benda atau sampah di tempat tersebut.
“Saya melihat sekilas isinya seperti panci dan kabelnya dibungkus rapi. Saya curiga kalau itu bom. Tempat tersebut jarang dilalui dan selalu bersih. Makanya saya curiga,” paparnya.
Tak lama kemudian, tersebar kabar bungkusan itu adalah bom. Kecurigaan bertambah ketika salah seorang warga mencoba mengecek dan menendang bungkusan tersebut. Setelah ditendang, benda mencurigakan tersebut bergeming karena dirasa cukup berat.
Melalui kepala sekolah, informasi tersebut diteruskan kepada polisi setempat. Satuan penjinak bom dari Gegana Brimob Mabes Polri diterjunkan ke lokasi. Mereka langsung mensterilkan lokasi lalu melakukan oleh tempat kejadian.
Polisi juga memastikan keamanan lokasi dengan melakukan penyisiran melibatkan anjing pecak. Setelah diperiksa kurang lebih dari dua jam, personel penjinak bom kembali ke mobil dengan membawa tas yang diduga berisi barang mencurigakan tersebut.
Menurut keterangan tim penjinak kepada Kapolsek Leuwiliang, Komisaris Polisi I Nyoman Suparta, bungkusan yang dicurigai bom itu tidak terbukti. “Bungkusan itu berisi beberapa botol minuman di dalam kardus diduga milik seorang asongan,” jelasnya.
Kata dia, kardus tersebut dikemas dengan padat sehingga berat, sedangkan yang sebelumnya diduga merupakan lilitan kabel merupakan tali plastik dililitkan pada barang di dalam bungkusan plastik berwarna merah.
Dua pekan lalu, warga Dramaga Bogor dihebohkan dengan penemuan tas berwarna abu-abu yang diduga berisikan bom. Tas yang dicurigai sebagai bom tersebut ditemukan warga di Jalan Raya Dramaga No. 46, tepatnya di depan klinik Garfa.
Berdasarkan keterangan saksi Jamal (33), sebelum ditemukannya tas tersebut, terdapat satu unit mobil Toyota Avanza yang sempat berhenti di sekitar lokasi dan mondar-mandir di sekitar pospam.
Tidak lama mobil tersebut meninggalkan lokasi dengan meninggalkan tas tersebut, warga yang mencurigai langsung melaporkan ke pospam Dramaga bahwa di depan klinik Garfa telah diketemukan sebuah tas mencurigakan tersebut.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Gegana, ternyata dalam tas tersebut hanya berisi tumpukan plastik yang disimpan dalam tas berwarna abu abu.
Reponsif
Kapolres Bogor, Ajun Komisaris AM Dicky menambahkan, dari kedua peristiwa tersebut meyakini bahwa Bogor masih dalam kondisi aman. Benda-benda yang diduga bom tersebut tidak terbukti merupakan peledak atau rangkaian bom.
Meski tidak terbukti bom, Dicky tetap mengapresiasi laporan warga yang responsif terkait penemuan bungkusan tersebut. “Memang sudah menjadi tugas kewajiban polisi untuk menjaga. Masyarakat tak perlu takut dan khawatir dengan adanya teror. Masyarakat diharapkan melapor ” katanya.
Tidak hanya benda, Dicky juga meminta kepada masyarakat Bogor agar dapat mengawasi lingkungan sekitar dan terus melakukan pengawasan kepada orang-orang sekitar. Memastikan, bahwa mengenal antar tetangga, RT, dan RW setempat.
Karena tidak menutup kemungkinan para pelaku teror berbaur dan bermukim dan selain itu, tetap menggalakkan Siskamling setempat.