BOGOR DAILY – Keheningan rumah ibadah Vihara Bio Dewa Rejeki di Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, berubah seketika. Si jago merah dengan cepat melahap kelenteng tua di Kampung Babakanjengkol, RT 01/01, Desa Babakanmadang, kemarin. Akibatnya, pelataran rumah ibadah tersebut habis terbakar.
Pengurus Vihara Bio Dewa Rejeki Arief Widjaja mengatakan, kejadian di kelenteng tua ini bermula sekitar pukul 01:00 WIB pada Selasa (25/7). Tiba-tiba api mulai membesar, sehingga dia langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar). “Untungnya mereka cepat datang dan api belum menjalar ke mana-mana,” katanya.
Arief menduga kebakaran ini terjadi karena adanya arus pendek listrik. Sebab, jika dilihat di lokasi, percikan api itu jatuh mengenai atap plastik di bawahnya sehingga api dengan cepat membesar. “Sebelum kejadian, pelataran sudah dibersihkan karena baru selesai digunakan sembahyang. Namun anehnya, api hanya membakar pelataran di luar tempat sembahyang dan api tidak masuk ke ruang sembahyang,” tuturnya.
Untuk kerugiannya, tambah Arif, ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, bangunan berukuran 5×7 meter ini dibangun dengan kayu yang telah berusia 100 tahun silam. “Itu bangunan lama, tidak ada harganya. Tetapi jika dihargakan saat ini sekitar Rp100 juta,” ujarnya.
Pantauan Metropolitan, sekitar pukul 13:00 WIB aktivitas di Vihara Bio Dewa Rejeki sudah berjalan seperti biasa. Beberapa jemaat terlihat sembahyang dengan khusyuk. Tidak ada garis polisi yang terpasang di bekas lokasi kebakaran. “Tidak kita pasang karena pengurus vihara menolak di-police line. Katanya mau mereka bersihkan dan dibangun kembali. Hanya kerugian materi, tidak ada kor ban,” kata Kapolsek Babakanmadang Kompol Nurohim.
Sementara itu, beberapa petugas dari Vihara Bio Dewa Rejeki terlihat tengah membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Hal ini bertujuan untuk mencegah bekas material yang terbakar rapuh dan menimbulkan korban.***