BOGOR DAILY- Bunyi kereta terdengar nyaring menembus terowongan Paledang, sebuah jalur kereta Bogor-Sukabumi yang terkenal angker. Ini pasca tragedi berdarah hingga banyak penumpang kereta yang tewas meregang nyawa tepat di bawah Jembatan Paledang. Meski 17 tahun berlalu, aura mistis saat melewati perlintasan itu masih terasa. Namun siapa sangka jika area itu sering disinggahi anak muda.
Sejak tragedi berdarah terjadi di terowongan Paledang, banyak cerita mistis yang berkembang. Mulai dari penampakan kepala buntung, sosok nenek penghuni area tersebut hingga sosok gaib lainnya.
Keangkeran terowongan Paledang dibenarkan Ketua RT 03/07 Uus Usman. Saat didatangi di rumahnya, Uus banyak menceritakan kejadian yang pernah dialami warganya. Menurut Uus, tidak sedikit cerita yang tersebar dari mulut ke mulut tentang angkernya tempat tersebut. “Ada yang dengar suara jeritan minta tolong sampai pria tanpa kepala,” kata Uus.
Bahkan terakhir kali ada warga yang melewati jalan itu melihat sekelompok anak muda berdiri tepat di bawah terowongan. Namun, sosoknya tiba-tiba menghilang. “Tapi itu dulu, sekarang warga sudah anggap biasa,” ujarnya.
Setiap malam, kini petugas ronda selalu menyambangi area angker itu. Sebab, banyak muda-mudi yang kerap menjadikan terowongan itu tempat mojok. “Kalau malam, petugas ronda suka menyambangi area tersebut karena khawatir digunakan anak muda untuk mojok ataupun berbuat yang tidak senonoh,” terangnya.
Sekadar diketahui, tragedi berdarah yang terjadi pada era 2000 di Jalan Paledang, Kampung Bojongneros, RW 07, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menyebabkan 20 orang tewas mengenaskan.
Mereka merupakan pelajar asal Jakarta yang akan berkemah di wilayah Sukabumi dengan memaksa naik di atas gerbong kereta ekonomi jurusan Sukabumi-Bogor. Padahal, masinis sudah mengingatkan agar mereka tidak naik di atas gerbong karena akan melewati terowongan sempit. Alhasil, tubuh mereka terbentur dinding terowongan setinggi empat meter saat gerbong kereta melintas.