BOGOR DAILY- KPK menyita uang dari penangkapan Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko. Duit diduga fee proyek pengadaan.
“Sejumlah uang diamankan, diduga pemberian terkait dengan fee proyek di daerah setempat,” ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, Sabtu (16/9/2017).
Total ada 5 orang yang ditangkap termasuk Walkot Batu dan pejabat unit pengadaan. “Saat ini sebagai tindakan awal, tim membawa 5 org tersebut ke kantor kepolisian terdekat untuk dilakukan pemeriksaan awal. Kami akan infomasikan lebih lanjut hasil OTT ini dalam konferensi pers besok,” papar Basaria.
PDI Perjuangan langsung memecat Eddy Rumpoko dari keanggotannya di partai. Tindakan Eddy Rumpoko disebut PDIP memalukan. “Sesuai dengan disiplin partai, partai memiliki sanksi pemecatan seketika atas pelanggaran tersebut karena berulang kali partai mengingatkan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terpisah.
Sanksi pemecatan menurut Hasto merupakan aturan disiplin yang ditegakkan PDIP. PDIP lewat forum internal juga sudah mengingatkan kader atau pengurus yang menjadi pejabat atau kepala daerah agar tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri lewat korupsi.
“Tidak ada bantuan hukum. Dengan tegas PDIP memberikan sanksi pemecatan atas tindakan yang memalukan,” ujar Hasto.
Sementara itu, dari aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Eddy terakhir melapor pada 1 Juni 2015. Total harta yang dimiliki yakni Rp 16.438.612.628 dan 181.437 USD (Rp 2,4 miliar).
Harta tersebut terbagi dari harta bergerak dan tidak bergerak. Eddy diketahui memiliki aset aset tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, Malang, Batu dan Yogyakarta.
Salah satu aset tanah di Batu milik Eddy yakni tanah berukuran 4.560 meter persegi senilai Rp 350 juta. Sementara di Jakarta Selatan, Eddy punya aset tanah seluas 90 meter persegi senilai Rp 1,2 miliar.
Dalam laporan, Eddy memiliki aset benda bergerak berupa mobil yang jumlahnya 8 unit. Mobil tersebut dari berbagai merek dan pabrikan Asia hingga Eropa yakni BMW, Mercedes-benz, Honda dan Toyota.
Dia juga memiliki satu motor Piaggio LX tahun 2011 senilai Rp 20 juta dan motor BMW keluaran tahun 1954 dengan harga Rp 100 juta.
Total aset mobil Eddy mencapai Rp 3,8 miliar. Selain itu, Eddy juga mengoleksi barang seni dan antik yang dalam laporan jumlahnya Rp 2,35 miliar.